Minggu, 01 April 2012

botani cryptogamei

KEANEKARAGAMAN MAKHLUK HIDUP - 1
PENDAHULUAN
Anda pehatikan kehidupan dilingkungan sekitar kita, berbagai macam
kehidupan nampak sangat beraneka ragam. Keanekaragaman makhluk hidup yang
terdapat dipermukaan bumi memberikan gambaran begitu kompleksnya dunia
kehidupan. Berbagai bentuk kehidupan terjadi di bumi dalam jumlah yang luar biasa
banyaknya, bahkan setiap waktu jumlahnya terus meningkat.
Begitu beragamnya makhluk hidup ini, sehingga menuntut adanya suatu
sistem untuk mengenal dan mempelajarinya. Para pakar biologi mencoba
menciptakan suatu sistem untuk mempermudah mengenal dan mempelajari makhluk
hidup melalui suatu cara pengklasifikasian. Carolus Linnaeus (1753) seorang ahli
botani dari Swedia mulai merintis klasifikasi secara modern. Di dalam klasifikasi,
makhluk hidup dikelompokkan dalam kelompok besar hingga kecil. Katagori yang
digunakan Linnaeus pada waktu itu adalah : Kingdom (Kerajaan), filum (keluarga
besar), kelas, ordo (bangsa), famili (suku), genus (marga), dan spesies (jenis).
Seiring dengan meningkatnya peradaban manusia terutama pengetahuan
tentang manfaat makhluk hidup diberbagai sendi kehidupan, maka keperluan akan
nama makhluk hidup semakin besar. Oleh karena itu mulai diperlukan suatu
penggolongan makhluk hidup berdasarkan pemikiran yang rasional, misalnya
penggolongan berdasarkan persamaan ciri, cara hidup, tempat hidup, dan sebagainya.
Makhluk hidup yang terdapat di muka bumi ini, dapat kita bedakan atas dua
golongan yaitu golongan tumbuhan dan golongan hewan. Selain itu masih ada
golongan lain yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang, karena ukurannya
sangat kecil maka harus dilihat dengan menggunakan mikroskop. Virus dan monera
adalah organisme tingkat rendah yang mempunyai ukuran mikroskopis. Dalam
kehidupan sehari - hari, virus kita kenal sebagai penyebab berbagai penyakit yang
sangat umum adalah influenza.
BBM 3
Monera merupakan Kingdom yang beranggotakan organisme yang belum
mempunyai lembaran inti sel. Bakteri dan Cyanobacteria (ganggang hijau - biru)
termasuk ke dalam monera. Sama halnya dengan virus, bakteri juga kita kenal sebagai
penyebab penyakit serta pembusuk makanan dan pengurai organisme mati. Ganggang
hijau - biru mungkin kurang dikenal. Ganggang ini sering membuat lantai kamar
mandi menjadi licin. Dunia tumbuhan dapat dibagi secara umum menjadi
Cryptogamae (tumbuhan rendah) dan Phanerogamae (tumbuhan tinggi). Cryptogamae
meliputi tumbuhan thallus (thallophyta), tumbuhan lumut (Bryophyta), tumbuhan
paku (Pterodophyta). Thallophyta adalah tumbuhan yang belum mempunyai akar,
batang, dan daun sejati, meliputi thallophyta yang tidak berklorofil misalnya jamur
dan thallophyta yang berklorofil misalnya alga (ganggang). Phanerogamae adalah
tumbuhan yang sudah mempunyai akar, batang, dan daun sejati. Meliputi sub divisio
Angiospermae dan gymnospermae.
Dalam modul ini dasar - dasar klasifikasi, cara klasifikasi, dan tata nama
makhluk hidup (nomenklatur) bermanfaat bagi Anda untuk memahami cara berpikir
dari para pakar taksonomi yang bekerja secara sistematis. Virus dan monera serta
tumbuhan tingkat rendah dan tumbuhan tingkat tinggi akan membantu Anda sebagai
guru untuk proses belajar mengajar Konsep IPA di Sekolah Dasar, selain itu bagi
Anda sendiri dapat memperluas dan memperkuat pengetahuan konsep - konsep
biologi yang telah Anda miliki.
Secara umum modul 3 ini menjelaskan tentang : Dasar - dasar klasifikasi ;
Cara klasifikasi dan tata nama makhluk hidup (Nomenklatur), Virus dan Monera,
Tumbuhan tingkat rendah serta Tumbuhan tingkat tinggi.
Setelah mempelajari modul ini, secara khusus Anda diharapkan dapat :
1. Menjelaskan dasar - dasar klasifikasi.
2. Menjelaskan cara - cara klasifikasi dengan menggunakan kunci determinasi.
3. Menjelaskan cara virus menginfeksi bakteri.
4. Menjelaskan perbedaan pokok antara bakteri dan ganggang hijau biru.
5. Menjelaskan bentuk sel bakteri.
6. Menjelaskan penggolongan bakteri berdasarkan cara memperoleh makanan dan
berdasarkan kebutuhan oksigen.
7. Menjelaskan perbedaan jamur saprofit dengan parasit dalam kehidupan manusia.
8. Menjelaskan peranan ganggang (Alga) bagi kehidupan manusia.
9. Menjelaskan perbedaan daur hidup tumbuhan lumut dengan tumbuhan paku.
10. Menjelaskan perbedaan vegetatif dan generatif Angiospermae dengan
gymnospermae.
11. Menjelaskan perbedaan tumbuhan dikotil dengan monokotil.
Untuk membantu Anda mencapai tujuan tersebut, modul ini diorganisasikan
menjadi dua Kegiatan Belajar (KB), sebagai berikut :
KB 1 : Dasar - dasar klasifikasi, virus, monera, dan tumbuhan tingkat rendah.
KB 2 : Tumbuhan tingkat tinggi terdiri dari Tumbuhan berbiji tertutup
(Angiospermae) dan Tumbuhan berbiji terbuka (gymnospermae).
Untuk membantu Anda dalam mempelajari BBM ini, ada baiknya
diperhatikan beberapa petunjuk belajar berikut ini:
1. Bacalah dengan cermat bagian pendahuluan ini sampai Anda memahami secara
tuntas tentang apa, untuk apa, dan bagaimana mempelajari bahan belajar ini.
2. Baca sepintas bagian demi bagian dan temukan kata - kata kunci dari kata - kata
yang dianggap baru. Carilah dan baca pengertian kata - kata kunci tersebut dalam
kamus yang Anda miliki.
3. Tangkaplah pengertian demi pengertian melalui pemahaman sendiri dan tukar
pikiran dengan mahasiswa lain atau dengan tutor Anda.
4. Untuk memperluas wawasan, baca dan pelajari sumber - sumber lain yang
relevan. Anda dapat menemukan bacaan dari berbagai sumber, termasuk dari
internet.
5. Mantapkan pemahaman Anda dengan mengerjakan latihan dan melalui kegiatan
diskusi dalam kegiatan tutorial dengan mahasiswa lainnya atau teman sejawat.
6. Jangan dilewatkan untuk mencoba menjawab soal - soal yang dituliskan pada
setiap akhir kegiatan belajar. Hal ini berguna untuk mengetahui apakah Anda
sudah memahami dengan benar kandungan bahan belajar ini.
Selamat Belajar
DASAR-DASAR KLASIFIKASI, VIRUS, MONERA
DAN TUMBUHAN TINGKAT RENDAH
PENGANTAR
Berbagai bentuk kehidupan terjadi di bumi dalam jumlah yang luar biasa
banyaknya. Sebelum biologi dapat ditetapkan pada bentuk apapun sebagai dasar
ilmiah yang dapat dipahami, maka perlu adanya pengaturan jumlah yang banyak
tersebut. Hal ini dapat dilakukan dengan cara mencoba menempatkan berbagai
macam bentuk kehidupan yang serupa ditempatkan bersama - sama dalam suatu
kelompok. Pada permulaan sistem klasifikasi sejak zaman Aristoteles (35 - 322 SM)
hingga pertengahan abad 20, para pakar biologi membagi makhluk hidup ke dalam
dua Kingdom (Kerajaan, Dunia) yaitu plantae (tumbuhan) dan animalia (hewan).
Dengan semakin berkembangnya ilmu pengetahuan di tahun 1960 an dan
ditemukannya mikroskop elektron serta teknik biokimia untuk mengungkapkan secara
selular (di tingkat sel) antara organisme yang satu dengan lainnya, maka para
ilmuwan dapat menemukan dan membuat klasifikasi baru untuk organisme yang
terdapat di permukaan bumi yang sangat beraneka ragam ini.
A. Dasar Klasifikasi
Pernahkah anda mengelompokan berbagai macam organism yang ada
disekeliling anda ? Dalam kehidupan sehari - hari, kita sering melihat berbagai
macam organisme. Dari berbagai macam organisme tersebut yang pertama - tama
akan kita lihat adalah adanya perbedaan - perbedaan dari organisme itu, selain adanya
perbedaan tentunya kita akan melihat adanya persamaan - persamaan yang banyak
dari organisme tersebut. Dari persamaan - persamaan yang dapat kita lihat, macam
persamaan yang manakah yang akan kita pilih sebagai dasar untuk
mengklasifikasikan makhluk hidup?.
Sebagai contoh, kita akan membedakan tumbuhan satu dengan tumbuhan yang
lainnya persamaan manakah yang akan kita gunakan untuk mengklasifikasikan
KEGIATAN
BELAJAR 1
tumbuhan tersebut? Maka persamaan yang akan kita gunakan untuk
mengklasifikasikan tumbuhan itu adalah :
Pertama, diantaranya kita boleh menetapkan persamaan dalam warna
bunganya. Dengan demikian kita kumpulkan semua tumbuhan yang bunganya
berwarna putih menjadi satu kelompok, misalnya bunga melati, kaca piring dan
gandasuli. Atau persamaan dalam hal adanya duri dan kita golongkan menjadi satu,
umpamanya : mawar, putri malu, kaktus, jeruk dan rotan. Atau kita dapat
mengelompokan berdasarkan tempat hidupnya, misalnya : semua tumbuhan yang
hidup di dalam air tawar seperti teratai, eceng gondok, genjer, mendong, dan
kiambang.
Pada abad ke 18 seorang ahli botani dari Swedia yang bernama Carolus
Linnaeus (Karl van Linne) mulai merintis klasifikasi secara modern. Dasar klasifikasi
yang ia gunakan ialah mengidentifikasi tumbuhan atas dasar jumlah serta kedudukan
organ jantan dan betina. Dasar klasifikasi tumbuhan menurut Linnaeus tersebut adalah
sistem seksual tumbuhan.
Charles Darwin (1809 - 1882) dalam bukunya “Origin of Scpecies” (1859),
mengemukakan bahwa evolusi merupakan suatu proses seleksi alam, maka atas dasar
teori evolusi Darwin dapat dikatakan bahwa makhluk hidup sekarang berasal dari
makhluk hidup masa lalu yang telah berevolusi. Taksonomi modern melihat
hubungan dalam klasifikasi selain hubungan morfologis juga dilihat dari segi evolusi.
Bertolak dari teori evolusi Darwin maka munculah sistem klasifikasi modern
berdasarkan filogeni, yaitu klasifikasi yang disusun dengan cara melihat keturunan
dan hubungan kekerabatan dan disebut klasifikasi sistem filogenetik. Sistem ini
didasarkan pada jauh dekatnya kekerabatan antar organisme. Organisme - organisme
yang berkerabat dekat memiliki persamaan ciri yang lebih banyak, jika dibandingkan
dengan organisme yang berkerabat jauh. Kekerabatan ditentukan melalui pengamatan
berbagai sifat makhluk hidup serta bukti - bukti fosil yang ditemukan. Maka dasar
klasifikasi yang digunakan sampai sekarang dapat ditentukan dari kesamaan
berdasarkan beberapa tinjauan, yaitu ada tinjauan berdasarkan ; susunan bentuk luar
(morfologi), struktur dalam (anatomi), fungsi alat - alat tubuh (fisiologi), sifat – sifat
yang diturunkan (genetika), perkembangannya mulai dari pembuahan sampai lahir
atau menetas (embriologi), perkembangan mulai dari makhluk tingkat primitif sampai
kepada makhluk modern (evolusi).
Namun yang banyak digunakan oleh pemula adalah tiga tinjauan yang
disebutkan pertama yaitu berdasarkan morfologi, anatomi dan fisiologi.
Dengan semakin berkembangnya ilmu pengetahuan dari masa ke masa, maka
melalui perkembangan ini sering menuntut perubahan dalam klasifikasi. Khususnya
dalam tingkat kingdom. Oleh karena itu penemuan - penemuan baru dapat saja
mengubah klasifikasi makhluk hidup yang telah diakui sebelumnya. Setiap sistem
klasifikasi yang digunakan harus bersifat eksklusif sekaligus inklusif. Artinya ciri -
ciri yang digunakan dalam pengklasifikasian harus dapat membentuk kelompok yang
beranggotakan organisme yang serupa, yang berbeda dari kelompok lainnya. Sebagai
contoh, tumbuhan bersifat autotraf, sedangkan hewan dan fungsi bersifat heterotrof.
Ciri ini menggolongkan (inklusif) organisme yang serupa ke dalam satu kingdom dan
sekaligus memisahkan (eksklusif) organisme tersebut dari organisme lainnya. Aturan
- aturan klasifikasi secara ilmiah tentang makhluk hidup disepakati dalam kongres
internasional oleh para ahli taksonomi hewan maupun tumbuhan.
Kelompok - kelompok penggolongan dikenal sebagai takson (asal kata taxis =
pengaturan / urutan). Takson yang hingga saat ini digunakan untuk makhluk hidup
dari tingkatan paling tinggi sampai ke tingkatan paling rendah yaitu, untuk :
Tumbuhan Hewan
Kingdom (Kerajaan) Kingdom (Kerajaan)
Divisio Filum
Kelas Kelas
Ordo (bangsa) Ordo (bangsa)
Famili (suku) Famili (suku)
Genus (marga) Genus (marga)
Spesies (Jenis) Spesies (Jenis)
B. CARA KLASIFIKASI DAN TATA NAMA MAKHLUK HIDUP
(NOMENKLATUR)
Telah kita ketahui bahwa makhluk hidup sangat beraneka ragam. Untuk
memudahkan kita mengenalnya perlu pengelompokan (klasifikasi). Untuk mencapai
suatu kesamaan pengertian dalam penamaan makhluk hidup, maka Carolus Linnaeus
(1753) seorang ahli botani dari Swedia, menciptakan suatu sistem penamaan pada
setiap makhluk hidup yaitu dengan sistem Binomial Nomenklatur.
Binomial Nomenklatur yang berarti bahwa nama setiap makhluk hidup terdiri
atas dua kata yang dilatinkan. Kata pertama menunjukkan genus yang penulisannya
dimulai dengan huruf besar, sedang kata kedua merupakan penunjuk di mulai dengan
huruf kecil.
Ada beberapa cara yang dapat Anda gunakan untuk menentukan golongan
suatu jenis makhluk hidup. Salah satu cara yang digunakan untuk menggolongkan
suatu jenis makhluk hidup pada contoh disini, adalah dengan menggunakan kunci
determinasi. Contoh kunci determinasi ini hanya sampai tingkat kelas. Kunci
determinasi sederhana untuk tumbuhan dapat dilihat dibawah ini :
Contoh : Kunci Determinasi Sederhana Untuk Tumbuhan
1a. Tubuh dapat dibedakan atas akar batang - daun ..... Kormofita. (2)
1b. Tubuh tak mempunyai akar - batang – daun ..... Talofita. (6)
2a. Ada bagian “bunga” dan biji sebagai alat perkembangbiakan ..... K. berbiji. (3)
2b. Tidak seperti itu, bagian tubuh yang berfungsi sebagai alat pembiakan berupa
“spora” yang tersimpan dalam kotak/kapsul pada ujung batang atau pada per -
mukaan bawah daun ..... K. berspora. (7)
3a. Ada bunga yang jelas dengan perhiasan bunga berwarna, putik dengan bakal biji
tersimpan di dalam bakal buah. ..... K. berbiji tertutup. (4)
3b. Bunga tidak demikian. Ada kumpulan “daun buah” berbentuk bola atau
Kerucut, dan umumnya kaku dan sempit. ..... K. berbiji terbuka. (5)
4a. Daun menyirip atau menjari; bunga dengan bagian - bagian terdiri 4 atau 5 atau
kelipatannya; biji terdiri dari 2 keping; akar tunggang; batang biasanya bercabang. .....
Tumb. berkeping dua.
4b. Daun bertulang sejajar atau melengkung, bunga dengan bagian - bagian terdiri dari 3
atau kelipatannya; biji hanya 1 keping; akar serabut; batang biasanya tak bercabang.
..... Tumb. berkeping satu.
5a. Tumbuhan tinggi berdaun kaku atau bentuk jarum; kumpulan daun buah (=bunga)
berbentuk kerucut. ..... Coniferinae. (6)
5b. Tumbuhan perdu berdaun kaku menyirip; kumpulan bunga pada ujung batang. .....
Cycadinae.
5c. Tumbuhan tinggi berdaun lebar tipis; kumpulan bunga berkarang. ..... Gnetinae
(melinjo).
6a. Bagian - bagian tubuh berwarna hijau atau kombinasi hijau dengan warna lain; hidup
di air. ..... Alga / Ganggang.
6b. Bagian - bagian tubuh tidak hijau, coklat atau abu pucat; hidup di tempat lembap. .....
Fungi / Jamur.
6c. Bagian - bagian tubuh berbentuk lembaran atau kerak pucat; menempel pada batang
pohon atau batu di tempat sejuk. ..... Lumut kerak / Lichenes.
7a. Tubuh berukuran relatif kecil, berbentuk lembaran atau pohon; tidak mempunyai akar
sejati, hidup bergerombol di tempat miring (tebing, tepi pematang) di tempay lembap.
..... Tumbuhan Lumut.
7b. Tubuh berukuran relatif besar, ada daun menyirip dengan permukaan bawah berbintik
- bintik hijau coklat; daun mudanya menggulung. ..... Tumbuhan Paku.
C. VIRUS
Kebanyakan virus mempunyai ukuran antara 20 mμ sampai 300 mμ (baca mμ
= mili mikron, 1 mμ = 1 X 106 mm). jadi ukurannya jauh lebih kecil dibandingkan
bakteri yang berukuran 10 mμ (baca : μ = mikron, 1 μ = 1 X 103mm). Karena ukuran
virus sangat kecil atau ukuran ultra mikroskopik, maka virus hanya dapat diamati
dengan menggunakan mikroskop electron. Cabang ilmu yang mempelajari tentang
virus disebut virologi. Seperti diketahui bahwa makhluk hidup itu memiliki subtansi
dasar kehidupan yaitu protoplasma. Virus tidak memiliki protoplasma sehingga
timbul pandangan bahwa virus bukan organisme hidup.
Adapun alasan - alasannya :
a. Virus tidak memiliki protoplasma.
b. Virus dapat dikristalkan, sedang makhluk hidup tidak mungkin mampu mampu
mengkristal.
c. Ukuran virus sangat kecil yaitu sekitar beberapa, hal ini tidak mungkin ukuran
organisme hidup dengan ukuran tersebut.
Virus menurut biologi merupakan makhluk hidup karena :
a. Memiliki DNA/RNA, senyawa ini dimiliki oleh makhluk hidup.
b. Virus mampu melaksanakan aktivitas hidup yaitu reproduksi.
Sampai sekarang orang sulit untuk menyatakan apakah virus itu sebenarnya
makhluk hidup ataukah makhluk tak hidup.
Yang terang ialah, bahwa virus dapat berbiak, tetapi hanya di dalam sel hidup.
Banyak virus dapat dipiara manusia di dalam substrat (dasar makanan) yang berupa
sel atau jaringan hidup, seperti telur dan jaringan tertentu dari hewan ataupun
tumbuhan.
1. Sejarah Penemuan Virus
Virus tanaman lebih dahulu ditemukan daripada virus - virus yang lain.
Sarjana yang pertama kali mempublikasikan hasil penelitiannya mengenai penyakit
bercak - bercak kuning (mosaik) pada daun tembakau ialah Adolf Mayer pada tahun
1885.
Dmitri Ivanovsky (1892) dan M. Beijerink (1899) adalah sarjana - sarjana
dengan penelitiannya menguatkan apa yang telah dilaporkan Adolf Mayer tentang
adanya virus tanaman pada daun tembakau yang menyebabkan belang - belang pada
daun tembakau yang dikenal dengan penyakit mosaik daun.
Pada tahun 1897, Loffler dan Frosch menemukan virus hewan yang
menyebabkan penyakit mulut dan kuku pada ternak. Reed (1990) menemukan virus
yang menyebabkan penyakit kuning pada manusia. Virus ini dapat menular dari orang
ke orang dengan perantara nyamuk Aedes.
Akhir - akhir ini di kota - kota maupun di desa - desa di tanah air kita timbul
penyakit yang terkenal sebagai demam berdarah. Penyakit ini minta banyak korban.
Demam berdarah disebabkan oleh virus dan menular dari seseorang yang sakit orang
lain dengan perantara nyamuk Aedes. Penyakit lain yang disebabkan virus ialah :
influenza, campak, cacar, rabies, herpes, polio, hepatitis, gondong (parotis), kanker,
AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome) dan beberapa lainnya lagi.
Towrt (1916) dan d’ Herelle (1917) menemukan virus bakteri yang
menyebabkan lisis (penguraian). Virus yang menyerang bakteri disebut bakteriofage
(pemakan bakteri) yang disingkat fage saja. Sekarang telah banyak pengetahuan orang
tentang fage yang menyerang Escherhia coli.
Stanley (1934) berhasil menghablurkan (mengkristalkan) virus tembakau dan
sejak itu dimulai studi morfologi virus - virus yang lain lewat penghabluran dan
teknik - teknik baru.
a. Morfologi Virus dan Sifat - Sifat Virus
Virus umumnya berupa hablur (kristal) dan bentuknya sangat bervariasi. Ada
yang bentuknya memanjang (batang/jarum), oval, bulat, kotak berbidang banyak
(polyhedron) dan ada yang bentuknya seperti T (Virus T). Bentuk - bentuk virus dapat
dilihat pada gambar dibawah ini :
Gambar Macam - macam bentuk virus
Jadi virus tidak memiliki sitoplasma seperti pada sel serta tidak memiliki
organela sehingga tidak melakukan metabolisme. Asam nukleat adalah senyawa yang
berfungsi sebagai pembawa sifat. Ada dua jenis asam nukleat yaitu DNA (Dioksiribo
Nucleat Acid) dan RNA (Ribo Nucleat Acid).
Asam nukleat virus bermacam - macam, yaitu ada DNA ganda, DNA tunggal
dan RNA. Virus tanaman berisi RNA, virus hewan dapat mengandung RNA atau
DNA saja, sedang fage berisi DNA. Oleh sebab itu virus dapat diklasifikasikan
berdasarkan tipe asam nukleat (asam inti). Bentuk dan isi berbagai virus dapat di
ikhtisarkan pada tabel berikut (Tabel 3.1).
Tabel 3.1 Bentuk dan isi tubuh berbagai virus
VIRUS BENTUK ASAM NUKLEAT
Mosaik tembakau jarum RNA
Kerdil tomat bola RNA
Poliomyelitis bola RNA
Influenza bola RNA
Cacar kotak DNA
Polio bola DNA
Dikutip sebagian dari Dwidjoseputro
“Dasar - dasar mikrobiologi” 1982, hal 117.
Bakteriophage yaitu virus yang mampu menyerang bakteri atau sering disebut
phage (fage).
Tubuh bakteriophage terdiri dari :
– Kepala : mengandung
– Asam nukleat DNA
– Selaput protein
– Ekor : terdiri :
– leher
– lempang ekor.
– serat ekor.
Gambar Struktur Tubuh Virus Bakteriofage T - 4
b. Sifat - sifat Virus
Virus memiliki sifat – sifat sebagai berikut :
a. Virus hanya memiliki satu macam asam nukleat (DNA atau RNA).
b. Virus berukuran sangat kecil, tidak dapat dilihat dengan mikroskrop cahaya biasa
dan dapat melewati jaringan bakteri.
c. Virus bukan merupakan sel, jadi tidak memiliki cytoplasma, inti atau membran
plasma.
d. Virus hanya hidup pada organisme hidup karena untuk reproduksinya hanya
memerlukan asam nukleat saja, virus tidak merupakan makhluk yang mampu
berdiri sendiri.
e. Bentuk dan ukuran virus sangat bervariasi.
f. Virus dapat aktif hanya pada makhluk hidup yang spesifik.
2. Peranan Virus Dalam Kehidupan Manusia
Virus ada yang bermanfaat bagi manusia, ada pula yang menimbulkan
kerugian bagi manusia. Berikut ini akan diuraikan contoh - contoh virus yang
menguntungkan dan yang merugikan.
a. Virus yang Menguntungkan
1) Untuk Melemahkan Bakteri
Contoh tentang virus yang menguntungkan adalah virus yang menyerang
bakteri pathogen. Jika DNA virus lisogenik masuk ke dalam DNA bakteri patogen,
maka bakteri tersebut menjadi tidak berbahaya. Misalnya bakteri penyebab penyakit
difteri dan bakteri penyebab demam scarlet yang berbahaya akan berubah sifat
menjadi tidak berbahaya jika di dalam DNAnya tersambung oleh profag.
2) Untuk Memproduksi Vaksin
Selain itu, beberapa virus digunakan untuk memproduksi vaksin, vaksin
adalah patogen yang telah dilemahkan sehingga jika menyerang manusia, tidak
berbahaya lagi. Karena diberi vaksin, tubuh manusia akan memproduksi antitoksin.
Kelak jika patogen yang sesungguhnya menyerang, tubuh telah kebal karena berhasil
memproduksi antitoksin bagi patogen tersebut.
b. Virus yang Merugikan
Beberapa penyakit manusia disebabkan oleh serangan virus misalnya
penyakit: mata belek, influenza, polio, cacar, campak, hepatitis, rabies, herpes,
gondong, kanker, AIDS dan ebola.
Selain menyerang manusia, virus juga ada yang menyerang hewan misalnya :
a. Rabies pada anjing, kucing, dan monyet.
b. Penyakit kuku dan mulut pada ternak sapi dan kerbau. Hewan ternak tidak bisa
berjalan dan tidak dapat makan.
c. Penyakit sampat ayam (tetelo). Ayam yang terserang mengalami mencret, batuk -
batuk, keesokan harinya mati. Jika sembuh, ayam akan kehilangan keseimbangan,
kepala tertekuk dan berputar - putar.
D. MONERA
Semua mikroorganisme prokariotik dimasukkan ke dalam Kingdom menurut.
Mikro organisme prokariotik adalah mikroorganisme yang memiliki bahan inti tetapi
tidak memiliki membran inti. Inti yang tidak bermembran demikian itu disebut
prokarion. Bahan inti tersebut adalah asam inti berupa DNA (deoxyribonucleicacid)
yang terletak pada suatu daerah tertentu di dalam sitoplasma.
Mikroorganisme prokariotik yang digolongkan ke dalam monera adalah
bakteri dan ganggang hijau - biru (Cyanobacteria). Organisme lain yang memiliki
membran inti digolongkan ke dalam organisme eukariotik (baca : yukariotik).
Terdapat perbedaan pokok antara bakteri dan ganggang hijau - biru. Bakteri
pada umumnya tidak berklorofil sehingga tidak dapat berfotosintesis sedangkan
ganggang hijau - biru berklorofil sehingga dapat berfotosintesis.
Berikut ini kita akan membahas lebih terperinci mengenai bakteri dan
ganggang hijau - biru (Cyanobacteria).
1. Bakteri
Dimana kita dapat menjumpai bakteri? Betul, jawabannya ada dimana -
mana. Ada di permukaan kulit kita, di kepala, rongga mulut, sela - sela gigi, sisa
makanan yang sudah basi, udara, tanah bahkan dalam tubuh kita.
Tahukan anda tentang bakteri ? Bakteri merupakan organisme bersel satu,
ukurannya mikroskopis, tidak berklorofil, berkembang biak secara aseksual dengan
membelah diri. Bakteri ini dapat hidup sebagai saprofit atau parasit. Bakteri saprofit
selain merugikan tetapi ada juga yang mempunyai arti ekonomi penting bagi manusia.
Spesies - spesies yang parasit dapat menyebabkan penyakit pada manusia, hewan dan
tumbuhan.
a. Bentuk dan Ukuran Bakteri
Ukuran bakteri sangat kecil dan ukurannya berkisar antara 1,5 μ sampai 15 μ
(baca μ = mikron, 1 μ = 0,001 mm). Bentuk bakteri sangat bervariasi, tetapi secara
umum ada 3 (tiga) bentuk dasar bakteri. Yaitu : bentuk batang atau silindris disebut
basil, bentuk bulat disebut kokus dan bentuk spiral. Variasi bentuk bakteri atau koloni
bakteri dipengaruhi oleh arah pembelahan, umur, dan syarat pertumbuhan tertentu,
misalnya makanan, temperature, dan keadaan yang tidak menguntungkan bagi bakteri.
Bentuk batang (basil) dibedakan atas basil tunggal contohnya Echerichia coli
dan Salmonella typhi penyebab tipus, diplobasil (bergandengan dua - dua) dan
streptobasil (bergandengan memanjang membentuk rantai).
Contohnya Bacillus anthraces penyebab penyakit antraks. Bentuk bola
(kokus), dibedakan atas monokokus contoh Neisseria gonorchoe penyebak penyakit
kencing nanah, diplokokus contohnya Diplococcus pheumonia penyebab penyakit
pneumonia (radang paru - paru), Sarkina (bulat terdiri dari 8 sel menyerupai kubus)
contoh Sarkina sp. Dan stafilokokus (seperti untaian buah anggur). Dan bentuk
bakteri spriral duibedakan atas vibrio (koma) contohnya Vibrio cholerae penyebab
penyakit kolera, spiral (berupa lengkung lebih setengah lingkaran), contohnya
Spirillum minor yang menyebabkan demam dengan perantara gigitan tikus atau
hewan pengerat lainnya. Macam – macam bentuk bakteri lihat gambar.
a. Variasi bentuk b. Variasi bentuk c. Variasi bentuk
pada bakteri basil pada bakteri kokus pada bakteri spiral
Gambar Macam - macam bentuk bakteri
b. Cara Hidup Bakteri
Berdasarkan cara hidupnya bakteri dapat dibedakan menjadi dua golongan
yaitu bakteri heterotrof dan bakteri autotrof.
1) Bakteri Heterotrof
Bakteri heterotrof adalah bakteri yang hidup dengan memperoleh makanan
berupa zat organik dari lingkungannya. Bakteri jenis ini dapat merombak bahan
organik menjadi bahan anorganik. Perombakan organik menjadi bahan anorganik
terjadi melalui fermentasi atau respirasi. Proses perombakan ini biasanya
menghasilkan gas - gas : CO2, H2, CH4 (metana), N2, H2S dan NH3 (amoniak).
Diantara gas - gas yang dihasilkan ada yang mudah terbakar, yaitu : metana
(CH4) dan gas hidrogen (H2). Kedua gas ini kemudian dijadikan bahan bakar yang
dikanal dengan biogas. Zat - zat organik diperoleh dari sisa organik lain, sampah atau
zat - zat yang terdapat di dalam tubuh organisme lain.
Bakteri yang mendapatkan zat organik dari sampah, kotoran, bangkai, dan
juga makanan kita, disebut sebagai bakteri saprofit (saprobe = sampah). Bakteri ini
menguraikan zat - zat organik yang terkandung di dalam makanan menjadi zat - zat
anorganik yaitu CO2, H2O, energi, dan mineral - mineral. Di dalam lingkungan,
bakteri pembusuk ini berfungsi sebagai pengurai dan penyedia nutrien bagi tumbuhan.
Bakteri ini penting pengomposan, namun merugikan jika terdapat pada makanan
karena mengakibatkan makanan menjadi busuk. Bakteri Escherichia coli yang
terdapat di dalam usus manusia juga hidup secara saprofit. Tanpa bakteri ini, kita akan
sulit buang air. Bakteri ini juga menyediakan vitamin K bagi tubuh.
Bakteri heterotrof lain adalah bakteri parasit, baik parasit pada manusia,
hewan maupun tumbuhan. Kebutuhan zat organik bakteri parasit diperoleh dari tubuh
inangnya. Karena dapat mengakibatkan sakit maka disebut sebagai patogen. Contoh
bakteri yang hidup pada manusia adalah: Clostridium tetani penyebab tetanus,
Mycobacterium tuberculosis penyebab TBC, dan Mycobacterium leprae penyebab
lepra.
2) Bakteri Autotrof
Bakteri yang dapat menyusun sendiri zat - zat organik dari zat - zat anorganik
digolongkan ke dalam bakteri autotrof (auto = sendiri, trophien = makanan).
Pengubahan zat - zat anorganik menjadi zat - zat organik itu dilakukan melalui dua
cara, yaitu sebagai berikut.
(a). Menggunakan Energi Cahaya
Energi cahaya digunakan untuk mengubah zat anorganik menjadi zat organik,
melalui proses fotosintesis. Karena itu bakteri ini dikenal sebagai bakteri yang hidup
secara fotoautotrof (foto = cahaya, auto = sendiri, trophein = makanan). Contoh
bakteri fotoautotrof adalah bakteri hijau dan bakteri ungu. Bakteri hijau mengandung
pigmen hijau. Pigmen ini disebut bakterioklorofil. Bakteri ungu mengandung
pigmen ungu, merah, atau kuning, pigmen ini disebut bakteriopurpurin.
(b). Menggunakan Energi Kimia
Eneri kimia diperoleh ketika terjadi perombakan zat kimia dari molekul yang
kompleks menjadi molekul yang sederhana, dengan melepaskan hydrogen. Bakteri
yang menggunakan energi kimia untuk sintesis zat - zat organik dikenal sebagai
bakteri kemoautotrof . misalnya bakteri Nitrosomonas yang memecah NH3 menjadi
HNO2, air dan energi. Energi yang diperoleh digunakan untuk menyusun zat organik.
Contoh lainnya adalah Nitrosococcus dan Nitrobacter.
c. Penggolongan Bakteri Berdasar Kebutuhan Oksigen
Untuk mendapatkan energi, bakteri harus melakukan pernapasan (respirasi).
Untuk melakukan respirasi, ada bakteri yang memerlukan oksigen bebas dari udara,
namun ada pula yang tidak memerlukan oksigen bebas dari udara. Justru jika ada
oksigen, bakteri yang tidak memerlukan oksigen akan mati.
Bakteri yang memerlukan oksigen bebas untuk reaksi - reaksi pernapasannya
digolongkan ke dalam bakteri aerobik, sedangkan bakteri yang tidak memerlukan
oksigen bebas untuk reaksi - reaksi pernapasannya digolongkan ke dalam bakteri
anaerobik.
1) Bakteri Aerobik
Contoh bakteri aerobik adalah bakteri Nitrosomonas. Lihat Gambar 5.16.
Bakteri ini memerlukan oksigen untuk memecahkan amoniak (NH3) menjadi nitrit
(HNO2). Prosesnya adalah sebagai berikut.
2NH3 + 3O2 2HNO2 + 2H2O + energi
Hasil pemecahan amoniak menjadi nitrit menghasilkan energi yang akan
dimanfaatkan oleh bakteri tersebut. Bakteri lain yang hidup secara aerob dapat
memecah gula menjadi air, CO2, dan energi. Prosesnya adalah sebagai berikut.
C6H12O6 + 6O2 6CO2 + 6H2O + energi
amoniak nitrit
gula
2) Bakteri Anaerobik
Contohnya ah bakteri asam susu, yakni bakteri yang dapat mengubah gula
menjadi asam susu. Bakteri ini banyak digunakan untuk berbagai keperluan, misalnya
Lactobacillus bulgaricus untuk membuat yoghurt.
Reaksi pernapasan anaerob adalah sebagai berikut:
C6H12O6 2CH3CHOH.COOH + energi
Contoh bakteri lain yang bernapas secara anaerob adalah Clostridium tetani,
yaitu bakteri penyebab tetanus. Jika luka yang mengandung bakteri ini tertutup
sehingga tidak ada oksigen bebas, maka bakteri ini akan berkembang biak dan toksin
yang dikeluarkan membahayakan kesehatan.
d. Peranan Bakteri dalam Kehidupan Manusia
Bakteri ada yang menguntungkan, namun ada pula yang merugikan. Bakteri
yang menguntungkan adalah bakteri yang banyak digunakan dalam industri atau
dalam proses pengubahan suatu zat. Bakteri yang merugikan adalah bakteri yang
dapat membusukkan atau yang hidup parasit baik pada manusia, hewan maupun
tumbuhan.
1) Bakteri yang Menguntungkan
Contoh spesies - spesies bakteri yang menguntungkan adalah berikut ini.
(a). Escherichia coli membusukkan makanan di dalam usus besar dan menghasilkan
vitamin K.
(b). Rhizobium bersimbiosis dengan kacang - kacangan dan dapat menambat nitrogen
dari udara. Bakteri ini menyuburkan tanah.
(c). Azotobacter hidup bebas di tanah dan dapat menambat nitrogen dari udara.
Bakteri ini juga menyuburkan tanah.
(d). Lactobacillus casei digunakan dalam proses pembuatan keju.
(e). Acetobacter xylinum digunakan dalam proses pembuatan nata de coco yang
terbuat dari air kelapa.
gula asam susu
(f). Acetobacter digunakan untuk mengubah alkohol menjadi asam cuka. Air tapai
dapat diubah menjadi asam cuka dengan bakteri ini. Air tapai yang mengandung
gula oleh ragi diubah menjadi alkohol dan alkohol diubah oleh Acetobacter
menjadi asam cuka.
(g). Streptococcus griceus dapat menghasilkan antibiotik streptomisin. Bakteri ini
dikembangbiakan di industri obat - obatan.
(h). Lactobacillus bulgaricus digunakan dalam proses pembuatan susu asam (yogurt).
(i). Pseudomonas denitrificans dapat menghasilkan vitamin B12.
Pemanfaatan bakteri dalam pembuatan biogas
Bakteri yang hidup secara saprofit dan bernapas secara anaerob sering
dimanfaatkan dalam proses pembuatan gas bio atau biogas. Bakteri yang terlibat
dalam proses pembuatan gas bio banyak spesiesnya. Bahan yang digunakan untuk
pembuatan gas bio adalah kotoran hewan misalnya kotoran sapi, kerbau, kambing.
Kotoran itu dimasukkan ke dalam tangki, kemudian ditutup rapat. Bakteri saprofit
yang ada di dalamnya hidup dan berkembang biak. Bakteri tersebut memecah
persenyawaan organik dan menghasilkan gas metana (CH4), H2S, N2, H2 dan CO.
Gas yang dihasilkan kemudian ditampung dan disalurkan ke rumah - rumah.
Biogas dapat digunakan untuk proses pembakaran misalnya untuk memasak. Nyala
apinya biru dan menimbulkan panas yang tidak kalah dengan gas Elpiji. Sayangnya
proses pembuatan biogas ini belum memasyarakat, mungkin karena orang agak jijik
melakukannya. Akan tetapi, secara ekologis biogas sangat bermanfaat. Energi fosil,
misalnya minyak bumi dan batu bara, saat ini sudah mulai langka dan dapat
menimbulkan pencemaran. Sementara itu gas bio bebas dari pencemaran dan tidak
mengeluarkan bau busuk.
2) Bakteri yang Merugikan
Contoh bakteri yang merugikan adalah sebagai berikut.
a) Mycobacterium tuberculosis penyebab penyakit TBC.
b) Mycobacterium leprae penyebab penyakit lepra.
c) Treponema pallidum penyebab penyakit sifilis (raja singa).
Coba cari lagi oleh Anda spesies bakteri yang merugikan yang lainnya!.
2. Ganggang Hijau Biru (Cyanobacteria)
Organisme ini dulu banyak dimasukkan ke dalam kelompok alga (ganggang),
karena ganggang hijau biru mirip dengan ganggang lainnya (akan dibahas dalam
kegiatan belajar berikutnya) dalam hal habitat dan fotosintesisnya. Ganggang hijau
biru adalah prokariotik dan dengan demikian jauh lebih dekat kekerabatannya dengan
bakteri daripada dengan ganggang lainnya yang bersifat eukariotik, atas alasan inilah
para peneliti sekarang lebih menyukai pemakaian istilah Cyanobacteria (“bakteri
hijau - biru”) untuk organisme itu.
Ciri - ciri dan sifat ganggang hijau biru yaitu bersel satu, selaya bersifat
prokariotik, tidak mempunyai kloroplas, sedangkan klorofil tersebar pada plasma.
Ganggang hijau biru bersifat ototrof yaitu dapat menyusun makanannya sendiri
melalui fotosintesis. Pigmen yang terdapat dalam sel berbagai ganggang adalah
fikoeretrin, klorofil, karotin dan fikosianin. Pigmen fikosianin menunjukkan warna
biru, karotin warna kuning dan fikoeretrin adalah warna merah. Adanya fikosianin
menyebabkan ganggang hijau biru mempunyai warna yang khas yaitu hijau kebiru -
biruan. Akan tetapi tidak semua ganggang hijau biru berwarna hijau biru, ada yang
hitam, coklat, kuning, merah dan ungu. Habitatnya di air tawar, tempat lembap pada
batu - batuan di tepi pantai bahkan dapat hidup pada perairan yang suhunya tinggi
yaitu pada sumber - sumber air panas. Perkembangbiakan (reproduksi) ganggang
hijau biru dengan cara membelah diri (pembelahan sel) atau dengan cara fragmentasi
dan membentuk spora.
a. Contoh Ganggang Hijau Biru
Ganggang hijau biru bersel satu contoh :
1) Chlorococcus sp
– Hidup di air tawar pada dasar kolam.
– Sel yang masih muda karena memiliki lapisan pelindung yang
menyelubungi tubuhnya.
– Reproduksi dengan pembelahan sel atau membelah diri.
Gambar Chlorococcus sp
2) Gleocapsa sp
– Bentuk tubuh seperti Chlorococcus selubung tubuh berwarna.
– Hidup dipermukaan batu yang basah, menyebabkan batu licin.
Gambar Gleocapsa sp
3) Rivularia sp
Susunan sel yang menyusun benang berupa cambuk, ukuran sel pada pangkal
lebih besar daripada ujung.
Gambar Rivularia sp
4) Anabaena sp
– Tubuhnya tersusun atas sel - sel berbentuk bola.
– Memiliki heterosista yaitu sel yang mempunyai dengan sel tetangganya
untuk penambat nitrogen dari udara.
– Hidupnya bersimbiosis dengan tumbuhan air (sawah) yaitu Azola pinnata.
Gambar Anabaena sp
Ganggang hijau biru berkoloni contoh : Polycystis sp.
Polycystis sp
– Bentuk koloni tidak teratur.
– Pembiakan : Pembelahan sel masing - masing dan fragmentasi dari koloni.
Gambar Polycystis sp
Ganggang hijau biru berbentuk benang.
1) Oscillatoria sp
– Tubuh berbentuk benang (filament) tersusun atas sel - sel yang dipilih dan
rapat.
– Dapat bergerak maju mundur disebut sebagai gerak osilasi. Belum diketahui
penyebab ganggang ini mampu bergerak.
– Sel membelah memperpanjang tubuh, sedang pertambahan individu dengan
fragmentasi.
Gambar Oscillatoria sp
2) Nostoc sp
– Tubuh terdiri atas sel - sel berbentuk bola.
– Hidup di bebatuan atau di tanah yang lembap.
– Memiliki sel heterosista.
– Heterosista dapat menjadi benang baru.
Gambar Nostoc sp
b. Peranan Ganggang Hijau Biru bagi Manusia
1) Merugikan
Beberapa ganggang hijau biru yang hidup di air ada yang mengeluarkan racun
yaitu Microcystis sp. Racun yang telarut di dalam air dapat meracuni
organisme yang meminumnya. Sifat merugikan lainnya adalah ganggang ini
dapat tumbuh di tembok dan batu, sehingga tembok yang ditumbuhi ganggang
hijau biru akan mudah lapuk. Bangunan candi dari batu yang terdapat di
Indonesia banyak yang terancam menjadi lapuk karena ganggang.
2) Menguntungkan
a) Pengikat nitrogen bebas
Nostoc, Gloeocapsa dan Anabaena merupakan ganggang hijau biru yang
dapat menangkap nitrogen dari udara. Kemampuan menangkap nitrogen
ini disebut pula sebagai kemampuan melakukan fiksasi nitrogen.
Anabaena azollae dapat bersimbiosis dengan tumbuhan Azola pinnata
yaitu tumbuhan yang banyak dijumpai di sawah dan mengapung di atas
air. Ganggang hijau biru itu mampu melakukan fiksasi nitrogen (N2) dari
udara dan mengubahnya menjadi amonia.
Akibatnya, daun Azola pinnata banyak mengandung amonia.hal demikian
menguntungkan petani. Azola pinnata dapat dijadikan pupuk hijau yang
mengandung nitrogen.
b) Sebagai bahan makanan
Ada pula ganggang hijau biru yang dapat dijadikan makanan karena
mengandung protein yang cukup tinggi. Misalnya Spirulina, yakni
ganggang hijau biru yang tubuhnya berbentuk spiral. Spirulina ini
menghasilkan protein sehingga ganggang ini dapat dimakan. Para
pakar telah berhasil mengembangbiakkan Spirulina untuk dipanen
proteinnya. Di masa depan ada kemungkinan ganggang ini dapat
dikembangbiakkan dalam jumlah besar untuk menghasilkan protein
bagi kebutuhan umat manusia.
E. TUMBUHAN TINGKAT RENDAH
Berikut anda akan mengenal berbagai macam tumbuhan yang tergolong pada
tumbuhan tingkat rendah. Apakah bedanya tumbuhan tingkat rendah dengan
tumbuhan tingkat tinggi ? Secara khusus untuk tumbuhan tingkat tinggi
(phanerogame) anda pelajari pada Kegiatan Belajar 2. Umumnya tumbuhan yang
dapat kita kenal dibagi menjadi Cryptogamae (tumbuhan rendah) dan Phanerogamae
(tumbuhan tinggi). Reproduksi dari kedua tumbuhan tersebut dapat dilakukan secara
vegetatif dan generatif. Cryptogamae (asal kata Cryptos: tersembunyi dan gamous:
kawin) yaitu perkawinannya tersembunyi dan Phanerogamae (asal kata Phaneros =
tampak atau terlihat dan gamous = kawin) yaitu perkawinannya terlihat.
Cryptogamae meliputi tumbuhan thallus (Thallophyta), tumbuhan lumut
(Bryophyta) dan tumbuhan paku (Pteridophyta). Thallophyta adalah tumbuhan yang
tidak mempunyai akar, batang dan daun sejati. Yang terdiri dari Thallophyta yang
tidak berklorofil misalnya jamur (fungi), dan Thallophyta yang berklorofil misalnya
ganggang (alga).
Bryophyta adalah tumbuhan yang tidak mempunyai akar, batang dan daun
sejati, tetapi ada bentuk yang menyerupai akar yang disebut rizoid, batang dan daun
sejati. Pteridophyta adalah tumbuhan yang sudah mempunyai akar, batang dan daun
sejati dan juga mempunyai alat pengangkutan (Xyllem dan Phloem) yang disebut
ikatan pembuluh.
Phanerogamae (tumbuhan tinggi) meliputi Angiospermae (tumbuhan berbiji
tertutup) dan gymnospermae (tumbuhan berbiji terbuka) yang akan dibahas pada
Kegiatan Belajar - 2 (KB - 2) selanjutnya. Sedangkan Cryptogamae meliputi Jamur
dan ganggang, Bryophyta dan Pteridophyta akan dibahas sebagai berikut :
1. Jamur (Fungi)
Jamur merupakan organisme bersifat eukariotik, tidak berklorofil. Selnya ada
yang uniseluler ada yang multiseluler berbentuk benang. Karena tidak berklorofil,
maka cara hidupnya heterotrof. Jamur hidup dengan jalan menguraikan bahan - bahan
organik yang ada di lingkungannya dengan cara saprofit, parasit atau simbiosis.
Tubuh jamur berupa benang - benang bercabang disebut hifa (hypha).
Kumpulan hifa berupa jaring - jaring disebut miselium. Bagian jamur yang biasa
dimakan ialah alat berbiak yang dibentuk oleh miselium yang tersembunyi.
Reproduksi jamur dengan spora. Secara aseksual maupun secara seksual.
Jamur uniseluler berkembang biak secara aseksual dengan membentuk spora
dan secara seksual dengan membentuk spora askus. Jamur multiseluler berkembang
biak secara aseksual dengan jalan memutuskan benang hifa (fragmentasi), membentuk
spora aseksual yaitu zoospora, endospora, dan konidia. Secara seksual melalui
peleburan antara inti jantan dan betina sehingga terbentuk spora askus atau spora
basidium.
Jamur berbiak secara vegetatif dan generatif dengan berbagai macam spora.
Macam spora yang terjadi dengan :
a. Seksual (vegetatif)
1. Spora biasa yang terjadi karena protoplasma dalam suatu sel tertentu
berkelompok - kelompok kecil, masing - masingnya mempunyai membran
serta inti sendiri. Sel tempat terjadinya spora ini disebut sporangium, dan
sporanya disebut sporangiospora.
2. Konidiospora, yaitu spora yang terjadi karena ujung suatu hifa berbelah -
belah seperti tasbih, di dalam hal ini tidak ada sporangium, tiap spora disebut
konidiospora atau konidia saja, sedang tangkai pembawa konidia disebut
konidiofor.
3. Pada beberapa spesies, bagian - bagian miselium dapat membesar serta
berdinding tebal; bagian itu merupakan alat pembiak yang disebut
klamidospora (chlamydospora = spora yang berkulit tebal).
4. Jika bagian - bagian miselium itu tidak menjadi lebih besar dari pada aslinya,
maka bagian - bagian itu disebut artrospora, oidiospora atau oidia saja.
Gambar Beraneka bentuk spora : a. konidia dari Monilia, b. konidia dari
Aspergillus, c. klamidospora dari Fusarium, d. artrospora dari
geotrichum, e. sporangiospora dari Rhizopus.
Kebanyakan spesies jamur dapat membiak secara vegetatif maupun, secara
generatif. Pembiakan secara generatif atau seksuil dilakukan dengan isogamet atau
dengan heterogamet (anisogamet). Pada beberapa spesies perbedaan morfologi antara
jenis sel - kelamin itu belum nampak sehingga semuanya kita sebut isogamet, kadang
- kadang kita beri tanda pengenal + dan -, untuk membedakan jenisnya.
Pada beberapa spesies lain tampak adanya perbedaan mengenai besar -
kecilnya gamet - gamet, sehingga untuk itu ada penyebutan mikrogamet (sel - kelamin
jantan) dan makrogamet (sel - kelamin betina). Di dalam keadaan yang serba
optimum, maka jamur membiak dengan cepat sekali. Hanya kekeringanlah
merupakan faktor pembatas bagi pertumbuhannya.
Jamur diklasifikasikan berdasarkan cara reproduksi dan struktur tubuhnya.
Menurut Alexopoulos, 1962 (Dwidjoseputro, 1982 : 130) thallophyta yang tidak
berklorofil dibagi atas 3 divisio yaitu Schyzomycophyta (Bakteri), Myxomycophyta
(jamur lender) dan Eumycophyta (jamur benar). Division Eumycophyta terbagi atas 4
klas yaitu phycomycetes atau Zygomycetes, Ascomycetes, Basidiomycetes dan
Deuteromycetes atau fungi imperfeeti (jamur tak sempurna).
a. Klas Zygomycetes / Phycomycetes
Ciri yang khas untuk mengenal sebagian besar phycomycetes ialah
miseliumnya yang tidak bersekat - sekat. Warna miselium putih, jika tua mungkin
agak coklat kekuning - kuningan; kebanyakan sporangium berwarna kehitam -
hitaman. Beberapa contoh phycomycetes :
1. Phytophthora, kebanyakan spesies berupa parasit pada tumbuh - tumbuhan tomat,
kentang, tembakau, karet dan lain - lainnya lagi.
2. Saprolegnia, saprofit yang banyak kedapatan di dalam air dan tanah yang basah.
Ada juga yang menjadi parasit pada ikan dan insekta.
3. Mucor, saprofit yang banyak kedapatan pada sisa - sisa makanan yang banyak
mengandung karbohidrat. Di antara beberapa spesies, maka Mucor mucedo lah
yang terkenal. Mucor membiak dengan 2 cara, yaitu dengan spora yang semacam
saja dan spora - spora yang berlainan jenis. Spora - spora yang sejenis itu
dihasilkan oleh sporangium yang tumbuh pada ujung hifa. Mula - mula ujung
suatu hifa menggelembung, kemudian protoplast yang ada di dalam gelembung itu
membelah - belah diri menjadi spora. Jika spora - spora itu sudah dewasa, maka
pecahlah sporangium, sehingga spora - spora tersebut bertebaran kemana - mana.
Pembiakan secara generatif dilakukan dengan bersatunya tonjolan pada hifa
yang berlainan “muatan”, untuk gampangnya kita beri tanda + dan -. Kedua ujung
hifa yang bersatu itu merupakan suatu zigospora; zigospora dapat terlepas dari
miselium serta di lain tempat tumbuh dan menghasilkan sporangium. Sporangium ini
membentuk dua macam spora, yaitu spora + dan spora -, sehingga kemudian masing
- masing menghasilkan miselium + dan miselium - pula. Kadang - kadang terbentuk
pula spora - spora ±.
4. Rhizophus; beberapa spesies hidup sebagai saprofit dan bentuk beberapa spesies
lain hidup sebagai parasit pada tumbuh - tumbuhan. Rhizophus nigricans
kedapatan di mana - mana, semula miseliumnya tampak seperti sekelompok
kapas, lama kelamaan koloni menjadi berwarna kehitam - hitaman karena
banyaknya sporangium dan spora. Rhizopus itu banyak menyerupai Mucor, hanya
miselium Rhizopus terbagi - bagi atas stolon, yang menghasilkan alat - alat serupa
akar (rhizoida) dan sporangiofor. Perhatikan gambar.
Gambar Rhizophus
Di Indonesia, Rhizopus oryzae merupakan ragi untuk membuat tempe. Spesies
ini dapat mengubah amilum menjadi dekstrosa, dapat memecah protein dan lemak
yang ada di dalam sel - sel kedelai dan kacang. Dengan demikian maka tempe itu
seakan - akan lebih tersedia untuk dicernakan oleh perut kita.
b. Klas Askomycetes
Askomycetes adalah jamur yang tumbuhnya terdiri atas benang - benang hifa
yang bersekat - sekat. Diantara askomycetes ada juga yang bersel satu. Ciri khas yang
ada pada jamur ini ialah cara pembentukan sporanya dalam pembiakan generatif.
Spora itu dibentuk di dalam suatu sel yang menggembung serupa bola atau serupa
kantung panjang. Alat ini disebut askus, dan spora yang dibentuk di dalam askuss ini
disebut askospora. Ada askomycetes yang askus - askusnya terkumpul dalam suatu
tubuh buah (askokarp), ada juga askomycetes yang askusnya sendiri - sendiri. Selain
itu Askomycetes mempunyai alat pembiak yang dihasilkan secara vegetatif. Alat
pembiak itu disebut konidiospora atau konidia saja.
Di sini kita bicarakan terutama askomycetes yang berukuran kecil dulu.
Sebagai contoh kita kemukakan Saccharomyces. Jamur ini bersel satu, bentuk bulat
seperti telur, sekitar 5 - 10 u. Berbiak vegetatif dengan tunas dan generatif dengan
askospora yang berjumlah dua atau empat.
Di dalam perkataan sehari - hari, jamur ini terkenal sebagai ragi. Jamur ini
diperlukan dalam pembuatan minuman, tape, dan bermacam - macam roti dan kue.
Jika jamur ini ditumbuhkan pada karbohidrat terutama gula, maka dalam keadaan
anaerob (tanpa oksigen) jamur ini mampu untuk mengubah karbohidrat menjadi
alkohol.
Selain itu. Saccharomyces dapat pula menghasilkan Vitamin B - kompleks yang
berguna bagi manusia. Perhatikan gambar.
Gambar A. Saccharomyces 1. tunas, 2. askospora, 3. konyugasi.
B. Penicillium dengan konidia (κ).
C. Aspergillus dengan konidia (κ).
Penicillium. Penisilin adalah obat - obatan antibiotika yang dihasilkan oleh
Penicillium dan yang popular sekali setelah Perang Dunia II. Sebenarnya khasiat
penisilin sudah diketahui sejak 1929 oleh Alexander Fleming, tetapi baru di dalam
Perang Dunia II obat inbi digunakan secara besar - besaran.
Jamur Penicillium tumbuh dimana - mana. Jamur yang tumbuh sebagai noda
hijau atau biru pada buah - buahan yang telah ranum, roti atau penganan yang bergula
itulah Penicillium. Meskipun jamur ini mampu juga untuk membentuk tubuh buah
bersisi askus, akan tetapi jarang sekali kita melihatnya.
Di negara - negara yang menghasilkan keju, Penicillium roqueforti dan P.
camemberti merupakan adonan yang meningkatkan kualitas keju. Penicillium
notatum dan P. chrysogenum dipiara secara besar - besaran untuk dimanfaatkan
penisilin yang dihasilkannya.
Aspergillus biasanya berwarna hitam, abu - abu sampai coklat, sedang susunan
konidia berbeda dengan susunan konidia pada Penicillium. Hal ini jelas sekali apabila
pengamatan dilakukan dengan mikroskrop. Kadang - kadang dengan kaca pembesar
cukup juga untuk melihat perbedaan tersebut. Di antara Aspergillus ini ada yang
merugikan, dan ada pula yang berguna bagi manusia.
Seperti halnya dengan Penicillium, maka Aspergillus dapat tumbuh di mana -
mana merusak makanan, pakaian dan alat - alat rumah tangga. Lagi pula Aspergillus
dapat menimbulkan penyakit pada manusia dan hewan, terutama burung. Tempat -
tempat yang basah lagi kurang sinar matahari merupakan tempat tumbuh yang baik
bagi Aspergillus. Pekerja - pekerja yang sehari - hari berada di tempat yang demikian
itu mudah kena aspergillosis dalam paru - paru.
Aspergillus flavus menghasilkan racun yang dikenal sebagai aflatoksin. Racun
ini dapat menyebabkan kematian manusia atau ternak. Sebaliknya ada juga
Aspergillus yang diperlukan manusia untuk meramu makanannya. Di dalam
pembuatan tape di Indonesia dan sake di Jepang diperlukan Aspergillus oryzae.
Aspergillus wentii tumbuh pada biji - biji kedelai yang telah disiapkan untuk
dijadikan kecap. Fusarium. Jamur ini dikenal konidianya yang berbentuk sabit.
Fusarium menghasilkan dua macam konidia, yaitu konidia yang besar - besar serupa
sabit (makrokonidia) dan konidia yang kecil - kecil yang biasanya tumpul
(mikrokonidia). Selain itu Fusarium juga dapat membentuk klamidospora, yaitu spora
yang berdinding tebal, bentuknya tidak beraturan. Fusarium menyebabkan berbagai
penyakit pada batang, daun atau buah tebu, padi, tomat, kentang, dan sebagainya.
Perhatikan Gambar
Apakah ada Askomycetes yang tidak
mikroskopis? Askomycetes yang mempunyai
tubuh buah besar, dan lagi pula banyak terdapat
sebagai saprofit pada kayu - kayuan yang telah
mati ialah Rosellinia arcuata. Di dalam tubuh
buah yang sebesar ± 0,5 cm itu terdapat askus –
askus yang mengandung askospora.
Perhatikan Gambar
c. Klas Basidiomycetes
Gambar Fusarium dengan
Makrokonidia (A) dan
Mikrokonidia (B), Klamidospora
(C)
Rosellinia arcuata, tubuh buah
(askokarp), tampak dari atas (A)
dan dari samping (B)
Basidiomycetes mempunyai susunan tubuh yang pada umumnya lebih mudah
diamati. Spora jamur ini tumbuh menjadi miselium yang hifanya bersekat - sekat.
Pada waktunya, miselium menyusun tubuh buah, dan tubuh buah ini kita sebut
basidiokarp. Basidiokarp beraneka ragam bentuknya, ada yang serupa payung, ada
yang serupa papan, ada yang serupa lembaran berliku - liku, dan lain - lainnya lagi. Di
dalam tubuh buah itulah terdapat anyaman hifa yang ujung - ujungnya
menggelembung. Gelembung ini kita sebut basidium. Basidium menghasilkan empat
spora yang bertangkai. Spora - spora ini berbeda jenis, dua di antaranya berjenis +.
Sedang dua lainnya -. Perkawinan antara hifa + dengan hifa – menghasilkan miselium
yang sel - selnya berinti dua. Inti + dan inti – tidak segera bersatu, meskipun protoplas
dari hifa + bersatu dengan protoplas hifa – Kejadian ini kita sebut plasmogami (dua
plasma bersatu) dan plasmogami ini tidak segera diikuti dengan kariogami (dua inti
bersatu). Miselium yang dikariotik (berinti dua) membentuk tubuh buah dan
basidium.di dalam basidium terjadi kariogami yang menyebabkan inti basidium
menjadi diploid. Inti ini mengalami meiosis, dan dengan demikian terjadilah empat
inti baru yang masing - masing haploid. Inti - inti dilengkapi dengan protoplasma
serta ditonjolkan keluar sehingga terbentuklah empat basidiospora. Perhatikan
gambar. Tidak semua basidiomycetes membentuk tubuh buah, lagi pula tidak semua
basidiomycetes menghasilkan basidium seperti diuraikan di atas. Sebagai contoh
basidiomycetes yang tidak mempunyai tubuh buah dan tidak mempunyai basidium
yang serupa gelembung ialah Puccinia dan ustilago; keduanya adalah parasit - parasit
tanaman yang sangat merugikan manusia. Jamur - jamur ini menghasilkan basidium
yang bersekat - sekat.
Gambar
A. Basidium ber sekat - sekat
B. Sel dari miselium yang dikariotik
C. Basidium yang tidak bersekat - sekat.
Puccinia atau jamur - api merupakan parasit pada rumput - rumputan atau
tanaman bertingkat tinggi lainnya. Spora jamur ini berwarna merah. Puccinia
graminis mempunyai siklus hidup yang berbelit - belit.
Jamur ini mempunyai dua macam tuan rumah, pada rumput - rumputan dan
pada tumbuhan Dikotil. Di dalam siklus hidupnya terdapat lima fase yang jelas
berbeda - beda. Ustilago atau jamur - karat banyak mendatangkan kerugian pada
tanaman jagung dan tebu.
Karena Puccinia dan Ustilago sangat kecil, maka ke dua genus ini tergolong
mikroorganisma. Contoh jamur besar yang basidiumnya bersekat - sekat ialah jamur -
kuping (Auricularia politricha) yang hidup sebagai saprofit pada kayu - kayuan yang
telah mati. Tubuh jamur ini enak dimakan. Tentang basidiomycetes yang basidiumnya
tidak bersekat - sekat dapat ditemukan contoh - contoh yang mudah dijumpai yaitu
jamur - papan yang hidup sebagai saprofit pada kayu - kayuan yang sudah mati.
Tubuh buah jamur ini serupa papan yang berlapis - lapis dan berlubang - lubang pada
permukaan bawahnya.
Di dalam lubang - lubang itu terdapat basidium yang menghasilkan
basidiospora. Papan dapat tumbuh melebar dan bagian yang baru itu merupakan
penghasil basidiopora. Contoh lain ialah jamur - padi atau jamur merang
(Volvariella volvacea).
Jamur ini banyak diusahakan orang karena enak dimakan. Tumpukan jerami
atau merang merupakan substrat yang baik. Tubuh buah berbentuk payung terdiri atas
batang dan tudung.
Pada pangkal batang terdapat selaput yang semula menutup seluruh tubuh
buah yang masih kecil. Pada permukaan bawah tudung terdapat lembaran - lembaran
(bilah) yang tersusun seperti jari - jari payung. Bilah - bilah itu menghasilkan
basidium. Basidiospora yang dihasilkan jamur ini berwarna agak perang.
Tubuh buah yang tua berwarna perang pula. Jamur ini biasanya dipetik
sebelum terjadi sporulasi yaitu sebelum menghasilkan spora dan dapat langsung
dimasak untuk dimakan atau untuk dikalengkan. Gambar memperlihatkan
perkembangan tubuh buah Volvariella.
Gambar
Beberapa fase dalam perkembangan Tubuh buah Volvariella.
A. Tubuh buah yang permulaan, B. Lebih tua, C. Dewasa, D. Lembaran (bilah) yang diiris
melintang, E. Anyaman basidium dengan basidiospora dibesarkan. 1. selaput, 2. batang, 3. tudung.
Bagian tubuh buah inilah yang enak dimakan. Tubuh buah atau basidiokarp
merupakan tempattumbuhnya basidio. Pada jamur berbentuk patung, basidium
tumbuh pada bagian yang menghadap ke bawagh, yang terdiri atas lembaran -
lembaran.
Setiap basidium menghasilkan 4 spora basidium. Coba bandingkan, apa
perbedaan askus dan basidium?
1) Volvariela volvacae (jamur merang) dan Agaricus sp., banyak dibudidayakan
orang untuk masakan. Jamur ini ditanam pada media yang banyak mengandung
selulosa, serta memerlukan kelembapan yang tinggi.
2) Auricularia polytricha (jamur kuping), hidup saprofit pada kayu yang lapuk.
Warnanya cokelat kehitaman, sering digunakan untuk sup. Saat ini juga telah
banyak dibudidayakan.
3) Pleurotes (jamur tiram). Tubuh buahnya dapat di makan. Di alam, jamur ini
tumbuh di katu lapuk. Untuk menanamnya diperlukan media dari serbuk gergaji.
4) Amanita phalloides (jamur beracun). Hidup di tanah, berwarna putih atau merah.
5) Exobasidium vexans, hidup parasit pada tanaman teh.
6) Corticium salmonella (jamur upas), hidup parasit pada batang pohon buah -
buahan, dan karet.
d. Klas Deuteromycetes
Tentang jamur yang kita masukkan dalam klas buatan Deuteromycetes
banyak tergolong dalam mikroorganisma. Jamur - jamur yang belum atau tidak
dikenal pembiakannya secara generatif kita masukkan dalam klas ini. Mereka kita
sebut jamur tak sempurna (Fungi imperfect). Contoh yang klasik di Indonesia ialah
Monilia sitophila, yaitu jamur oncom. Jamur ini di Jawa Barat telah umum
digunakan untuk pembuatan oncom dari bahan bungkil kacang. Monilia ini banyak
tumbuh juga pada roti, sisa - sisa makanan, tongkol jagung dan pada tonggak -
tonggak kayu atau rumput sehabis kebakaran. Konidianya sangat banyak, berwarna
jingga. Jamur ini telah ditemukan fase pembiakannya secara generatif oleh Dodge
(1927) di Amerika Serikat. Dwidjoseputro (1961) menemukan fase generatif dari
jamur oncom yang berasal dari Bandung. Jamur tersebut dapat dimasukkan dalam
klas Askomycetes, dan namanya diganti dengan Neurospora sitophila. Jadi, jika kita
berhasil menemukan Monilia sitophila jenis + dan Monilia sitophila jenis -. Maka
kalau kedua jenis kita tumbuhkan dalam satu empat, terjadilah pembiakan generatif
sehingga terbentuklah askus yang berisi askospora. Askus - askus tumbuh di dalam
tubuh buah yang kita sebut peritesium. Perhatikan gambar. Banyak Deuteromycetes
merupakan patogen pada tanaman budidaya, pada ternak dan pada tubuh manusia
sendiri. Berbagai macam penyakit (dermatomikosis) yang menimpa manusia seperti
dari yang dianggap ringan - ringan seperti buras, panau sampai yang berat - berat
yang sulit diobati, disebabkan oleh Deuteromycetes. Deuteromycetes yang
menyebabkan penyakit di dalam tubuh manusia juga ada. Fungisida adalah nama
umum obat - obatan untuk membasmi bangsa jamur. Lonakol, Copper - Sandoz,
Dithane M - 45 dan masih banyak lagi merupakan fungisida yang sering dipakai di
perkebunan - perkebunan. Masih banyak hal tentang Deuteromycetes pada khususnya
yang memerlukan penelitian lebih lanjut.
Gambar Neurospora sitophila.
A. Miselium, B. Konidia, C1. Peritesium (utuh), C2. Peritesium (terbelah), D. Askus, E. Askospora.
2. Ganggang (alga)
Ganggang merupakan organisme bersel satu, atau bersel banyak, bersifat
eukariotik, berklorofil, tidak memiliki akar, batang dan daun sejati yang disebut
Thallus. Ada sebagian ganggang yang memiliki bentuk seperti akar batang dan daun
terutama ganggang makroskopis yang hidup di laut. Ganggang yang tergolong plantae
yaitu Chlorophyceae (ganggang hijau), Phaephyceae (ganggang perang) dan
Rhodophyceae (ganggang merah).
a) Chlorophyceae (ganggang hijau)
Sebagian besar ganggang hijau ini hidup di air tawar. Chlorophyceae
merupakan bagian dari plankton air tawar dan laut. Di dalam selnya terdapat kloroplas
yang berbentuk spiral, mangkuk, lembaran, bola dan binatang. Kloroplasnya
mengandung klorofil. Jenis klorofil yang terkandung adalah klorofil a, b, karoten
xantofil. Reproduksi ganggang hijau secara vegetatif atau generatif.
Contoh Chlorophyceae bersel tunggal.
1) Chlorella, organisme ini banyak ditemukan sebagai plankton air tawar, ukuran
tubuh mikroskopis. Chlorella digunakan dalam penyelidikan metabolisme di
laboratorium dan banyak dimanfaatkan sebagai bahan obat - obatan, bahan
kosmetik, dan bahan makanan.
2) Chloroccoccum, banyak ditemukan di air tawar, bersel satu, mikroskopis.
3) Chlamydomonas, bentuk selnya bulat telur memiliki flagella, di dalam sel terdapat
vacuola, nukleus dan kloroplas, pada kloroplas yang bentuknya seperti mangkok
terdapat stigma (bintik mata) dan pirenoid (tempat pembentukan zat tepung).
Contoh Chlorophyceae berbentuk koloni
1) Hydrodictyon, banyak ditemukan di air tawar dan koloninya berbentuk jala,
makroskopis.
2) Voluox, dapat ditemukan di air tawar, koloninya berbentuk bola, ukurannya
mikroskopis.
Contoh Chlorophyceae berbentuk benang.
1) Spirogyra, mudah di dapat diperairan sekitar kita. Tubuhnya tersusun atas sel - sel
yang membentuk untaian memanjang seperti benang, tiap sel terdapat kloroplas
berbentuk pita spiral dan sebuah inti.
2) Oedogonium, banyak ditemukan di air tawar yang melekat di dasar perairan,
makroskopis.
Gambar Chlorophyceae
b) Phaephyceae (ganggang perang / coklat)
Sebagian besar hidup di air laut. Ganggang ini berwarna kecoklatan karena
memiliki pigmen fukosantin di samping klorofil. Pigmen ini menutup warna hijau dari
klorofil dan kuning dari karoten. Semua ganggang ini berbentuk benang atau
lembaran.
Contoh - contoh yang terkenal di Indonesia ialah Turbinaria dan Sargassum.
beberapa spesies Phaephyceae menghasilkan asam alginate untuk tekstil dan
perusahaan makanan.
Gambar Phaephyceae
c) Rhodophyceae (ganggang merah)
Ganggang merah banyak ditemukan di laut, dapat tumbuh beberapa puluh
meter di bawah permukaan air. Beberapa spesies terdapat di air tawar. Pada umumnya
ganggang ini bersel banyak berupa benang atau lembaran : selain klorofil ada pigmen
fikoeritrin berwarna merah dan fikosianin berwarna biru. Banyak ganggang merah
yang mempunyai nilai ekonomi yang penting sebagai bahan makanan seperti agar -
agar.
Contoh - contoh ganggang merah yang mempunyai peranan penting dalam
kehidupan ekonomi manusia misalnya : Eucheuma spinosum, gelidium dan
gracilaria. Eucheuma spinosum penghasil agar - agar di Indonesia, sedangkan
gelidium dan gracilaria penghasil agar - agar di negeri dingin.
Gambar Rhodophyceae
d) Simbiosis alga dengan jamur (Lichenes)
Simbiosis mutualisme antara ganggang dengan jamur dapat membentuk
organisme yang disebut lumut kerak. Lichenes merupakan simbiosis antara jamur dari
golongan Ascomycetes atau Basidiomycetes dengan ganggang hijau (Chlorophyceae)
atau ganggang hijau - biru (Cyanobacteria).
Lichenes terdapat di tempat - tempat yang kering seperti pada batu - batuan,
pada kulit batang pohon, pada daun - daun tertentu, Lichenes merupakan vegetasi
perintis.
Contoh - contoh Lichenes
1) Parmelia. Bentuk seperti kerak berwarna hijau abu - abu, menempel pada kulit
batang pohon - pohon.
2) Graphis. Bentuk seperti coret - coret kecil yang panjangnya beberapa mm saja.
Banyak tumbuh pada pohon - pohon.
3) Usnea atau lumut janggut, banyak terdapat pada pohon - pohon di pegunungan.
Lichenes ini banyak dipergunakan untuk jamur. Contoh - contoh Lichenes dapat
dilihat pada gambar.
Gambar Bentuk Lichenes
3. Lumut (Bryophyta)
Bryophyta merupakan tumbuhan yang relatif kecil, tubuhnya hanya beberapa
milimeter saja, bahkan ada yang tingginya hanya beberapa milimeter saja. Hampir
semua jenis tumbuhan lumut sudah merupakan tumbuhan darat (terrestrial),
walaupun kebanyakan dari tumbuhan ini masih menyukai tempat - tempat yang basah.
Pada tumbuhan lumut kita mengenal adanya pergiliran keturunan
(metagenesis), yaitu antara keturunan yang bersifat haploid biasa disebut keturunan
gametofit (tumbuhan yang menghasilkan gamet), sedangkan yang diploid disebut
sporofit (tumbuhan yang menghasilkan spora).
a) Ciri - ciri tubuh
Ciri - ciri tubuh lumut sebagai berikut :
– Sel - sel penyusun tubuhnya telah memiliki dinding sel yang terdiri dari
selulosa.
– Daun lumut umumnya setebal satu lapis sel, kecuali ibu tulang daun, lebih dari
satu lapis sel. Sel - sel daun kecil, sempit, panjang, dan mengandung kloroplas
yang tersusun seperti jala. Di antaranya terdapat sel - sel mati yang besar -
besar dengan penebalan dinding dalamnya berbentuk spiral. Sel - sel yang
mati ini berguna sebagai tempat persediaan air dan cadangan makanan.
– Pada tumbuhan lumut hanya terdapat pertumbuhan memanjang dan tidak ada
pertumbuhan membesar. Pada ujung batang terdapat titk tumbuh dengan
sebuah sel pemula di puncaknya. Sel pemula itu biasanya berbentuk bidang
empat (tetrader = kerucut terbalik) dan membentuk sel - sel baru ke tiga arah
menurut sisinya. Ukuran lumut yang terbatas mungkin disebabkan tidak
adanya sel berdinding sekunder yang berfungsi sebagai jaringan penyokong
seperti pada tumbuhan berpembuluh.
– Rizoid tampak seperti rambut atau benang - benang. Berfungsi sebagai akar
untuk melekat pada tempat tumbuhnya dan menyerap air serta garam - garam
mineral (makanan). Rizoid terdiri dari satu deret sel yang memanjang kadang -
kadang dengan sekat yang tidak sempurna.
– Struktur sporofit (sporangium) tubuh lumut terdiri atas:
1. vaginula, yaitu kaki yang diselubungi sisa dinding arkegonium.
2. seta atau tangkai.
3. apofisis, yaitu ujung seta yang agak melebar yang merupakan peralihan
antara seta dengan kotak spora.
4. kaliptra atau tudung berasal dari dinding arkegonium sebelah atas menjadi
tudung kotak spora.
5. kolumela, jaringan yang tidak ikut mengambil bagian dalam pembentukan
spora. Lihat gambar.
Sporofit tumbuh pada gametofit yang hijau menyerupai daun. Sporofit
memiliki kloroplas sehingga dapat berfotosintesis, tetapi juga mendapatkan
makanan dari gametofit tempatnya melekat. Meiosis terjadi dalam kapsul
matang pada sporofit, menghasilkan spora haploid. Spora lumut terbungkus
dinding khusus yang tahan terhadap perusakan alam. Spora dapat bertahan
lama dalam keadaan lingkungan yang tidak menguntungkan. Gametofit
berbentuk seperti daun dan di bagian bawahnya terdapat rizoid sebagai ganti
akar. Jika sporofit sedang tidak memproduksi spora, gametofit akan
membentuk anteridium dan arkegonium untuk melakukan reproduksi seksual.
b) Reproduksi
Reproduksi lumut bergantian antara seksual dan aseksualnya. Reproduksi
aseksualnya dengan spora haploid yang dibentuk dalam sporofit, sedangkan
reproduksi seksualnya dengan membentuk gamet - gamet. Baik gamet jantan maupun
gamet betina yang dibentuk dalam gametofit. Ada 2 macam gametangium, yaitu
sebagai berikut.
1. Arkegonium adalah gametangium betina yang bentuknya seperti botol dengan
bagian lebar yang disebut perut; bagian yang sempit disebut leher. Keduanya
mempunyai dinding yang tersusun atas selapis sel. Di atas perut terdapat saluran
leher dan satu sel induk yang besar; sel ini membelah menghasilkan sel telur.
2. Anteridium adalah gametangium jantan yang berbentuk bulat seperti gada.
Dinding anteridium terdiri dari selapis sel - sel yang mandul dan di dalamnya
terdapat sejumlah besar sel induk spermatozoid - spermatozoid yang bentuknya
seperti spiral pendek; sebagian besar terdiri dari inti dan bagian depannya terdapat
dua bulu cambuk.
Reproduksi aseksual dan seksual berlangsung secara bergantian melalui suatu
pergiliran keturunan yang disebut metagenesis. Metagenesis berlangsung seperti pada
skema. Jika anteridium dan arkegonium terdapat dalam satu individu, tumbuhan
lumut disebut berumah satu (monoesis) dan jika dalam satu individu hanya terdapat
anteridium atau arkegonium saja disebut berumah dua (diesis).
Daur hidup tumbuhan lumut dapat digambarkan sebagai mana tertera di bawah ini.
Spora
Protonema
Tumbuhan Lumut
Anteridium Arkegonium
Spermatozoid Sel telur
Zigot
Embrio
Sporofit
Spora
dst
c) Klasifikasi
Ada beberapa ahli yang menggolongkan lumut menjadi 2 kelas yaitu lumut
hati (hepaticeae) dan lumut daun (musci), tetapi hasil penelitian baru dibagi menjadi 3
(tiga) kelas yaitu Briofita atau Bryospida (lumut sejati), Hepaticeae atau
Hepatcopsida (lumut hati) dan Hecerofita atau Anthocerotopsida (lumut tanduk).
Berikut ini akan kita bahas kita secara singkat ketiga kelas ini.
(1) Briofita (lumut sejati / lumut daun)
Briofita merupakan lumut yang paling banyak dikenal. Hamparan lumut sering
terdapat di tempat - tempat yang lembap. Siklus hidup briofita mengalami pergantian
antara generasi haploid dan diploid. Sporofit pada umumnya kecil, berumur pendek
dan tergantung pada gametofit. Contoh lumut sejati (Briofita) :
a. Pegonatum cirrhatum, batangnya kebanyakan bercabang, daunnya besar di bagian
atas. Tudung spora terdapat pada pucuk tumbuhan, tertutup oleh calyptra berbulu
tembik.
b. Aerobryapsis longgissima, terdapat berangkai pada kulit atau daun tumbuhan.
Tudung spora terletak pada cabang - cabangnya, bertangkai pendek dan calyptra
berbulu. Banyak terdapat di hutan - hutan dan pegunungan, panjangnya mencapai
50 meter.
c. Mniodendrom divarikatum, lumut besar, tumbuh di atas tanah atau pada batang
pohon di atas tanah.
d. Sphagnum (lumut gambut) hidup di pohon - pohon.
(2) Hepatofita (lumut hati)
Disebut lumut hati, karena bentuknya menyerupai hati. Tempat tumbuhnya
pada tanah - tanah yang cukup basah. Lumut hati ada 2 macam yaitu lumut hati jantan
dan betina, masing - masing menghasilkan anteridium dan arkegonium. Dari
anteridium ke luar sel kelamin jantan sedangkan dalam arkegonium terdapat sel telur.
Pembuahan berlangsung dengan bantuan air. Oleh karena itu tempat basah dan sedikit
berair merupakan suatu tempat yang baik untuk tumbuhnya. Air hujan atau percikan
air membantu penyerbukan. Seperti halnya lumut daun, pada lumut hatipun terdapat
pergiliran tutunan.
Di dalam sporangia terdapat sel yang berbentuk gulungan disebut elatera.
Elatera akan terlepas saat kapsul terbuka, sehingga membantu memencarkan spora.
Lumut hati juga dapat melakukan reproduksi aseksual dengan seberkas sel yang
disebut mangkok di permukaan gametofit. Contoh hepatofita adalah Marchantia
polymorpha dan Porella.
(3) Anthocerofita (lumut tanduk)
Anthocerofita sering disebut lumut tanduk. Gametofitnya mirip dengan lumut
hati, perbedaannya terletak pada sporofitnya. Sporofit lumut tanduk mempunyai
kapsul memanjang yang tumbuh seperti tanduk dari gametofit. Contoh lumut tanduk
adalah Anthoceros laevis (lumut tanduk).
d) Manfaat Tumbuhan Lumut bagi Manusia
Tumbuhan lumut tidak berperan penting dalam kehidupan manusia, tetapi ada
spesies tertentu yang dimanfaatkan oleh penduduk untuk mengobati sakit hati
(hepatitis), yaitu Marchantia polymorpha. Selain itu jenis - jenis lumut gambut dari
genus Sphagnum dapat digunakan sebagai pembalut atau pengganti kapas.
3. Tumbuhan Paku (Pteridophyta)
Tumbuhan yang termasuk ke dalam golongan paku - pakuan telah memiliki
jaringan ikatan pembuluh. Oleh karena itu tumbuhan paku telah mempunyai akar,
batang dan daun sejati. Dengan demikian tumbuhan paku bersama - sama dengan
tumbuhan berbiji dimasukkan ke dalam Cormophyta (tumbuhan yang mempunyai
kormus). Paku sebagai kormophyta berspora, seperti halnya tumbuhan lumut, pada
paku pun terdapat pergiliran antara keturunan gametofit (haploid) dan keturunan
sporofit (diploid).
Spora yang jatuh pada tempat yang cocok akan tumbuh menjadi protalium
yang mempunyai klorofil. Pada protalium ini akan dibentuk alat kelamin jantan
(anteridium) dan alat kelamin betina (arkegonium). Cobalah Anda jelaskan mengapa
protalium ini bersifat haploid?
a) Ciri – ciri Tumbuhan Paku
Tumbuhan paku mudah dikenal karena mempunyai bagian - bagian sebagai
berikut.
(1) Akar
Akar bersifat seperti akar serabut ujungnya dilindungi kaliptra yang terdiri atas sel
- sel. Pada titik tumbuh akar terdapat sebuah sel puncak berbentuk bidang empat yang
membelah keempat arah menurut bidang sisinya. Sel - sel yang dibentuk ke arah luar
akan menjadi kaliptra, sedangkan ketiga arah lainnya akan menjadi sel - sel akar. Sel -
sel akar akan membentuk epidermis (kulit luar), korteks (kulit dalam), dan silinder
pusat. Pada silinder pusat terdapat pembuluh angkut (floem dan xilem) yang bertipe
konsentris, yaitu xilem berada di tengah dikelilingi oleh floem.
(2) Batang
Batang pada sebagian besar jenis tumbuhan paku tidak tampak karena terdapat di
dalam tanah berupa rimpang, mungkin menjalar atau sedikit tegak. Jika muncul di
atas permukaan tanah, batangnya sangat pendek sekitar 0,5 m. Akan tetapi, ada batang
beberapa jenis tumbuhan paku seperti paku pohon atau paku tiang yang dapat
mencapai 5 m dan kadang - kadang bercabang, misalnya : Alsophila dan Cyathea.
(3) Daun
Daun selalu melingkar dan menggulung pada usia muda. Berdasarkan bentuk,
ukuran, dan susunannya, daun paku dibedakan menjadi dua yaitu mikrofil dan
makrofil. Mikrofil daun ini berbentuk kecil - kecil seperti rambut atau sisik. Makrofil
merupakan daun yang bentuknya besar, bertangkai, dan bertulang daun serta
bercabang - cabang.
Pada tumbuhan paku, yang merupakan tumbuhan utamanya (tumbuhan yang
biasa kita lihat sehari - hari dan berumur panjang) adalah sporofitnya, sedangkan
gametofitnya adalah protalium yang umurnya relatif pendek. Hal tersebut merupakan
kebalikan dari tumbuhan lumut.
Spora - spora paku yang dihasilkan dalam suatu badan atau kotak spora yang
disebut Sporangium. Sporangium - sporangium umumnya dibentuk pada permukaan
daun sebelah bawah.
Dan yang berfungsi untuk fotosintesis maupun penghasil spora disebut
sporofil, sedangkan yang tidak dapat menghasilkan spora disebut tropofil yaitu daun
yang khusus untuk fotosintesis. Sporangium ini terdapat dalam suatu badan yang
disebut Sorus. Pada waktu masih muda sorus - sorus (sori) ini biasanya dilindungi
oleh suatu selaput yang disebut indisium.
Berdasarkan spora yang dihasilkannya tumbuhan paku dapat dibedakan
menjadi:
a) Paku homospore = isospore, yaitu tumbuhan paku yang menghasilkan satu jenis
spora. Misalnya Lycopodium.
b) Paku heterospore, yaitu tumbuhan paku yang menghasilkan 2 jenis spora kecil
(mikrospora) atau spora jantan dan spora besar (makrospora) atau spora betina.
Contohnya Selaginella (paku rane), Marsilea (semanggi) yang termasuk ke dalam
paku air.
c) Paku peralihan, yaitu paku yang menghasilkan spora sama tetapi jenis kelaminnya
ada yang jantan dan ada yang betina. Contoh paku peralihan adalah Equisetum
debile (paku ekor kuda).
b) Reproduksi
Reproduksi tumbuhan paku dapat secara aseksual (vegetatif), yakni dengan
stolon yang menghasilkan gemma (tunas). Gemma adalah anakan pada tulang daun
atau kaki daun yang mengandung spora. Reproduksi secara seksual (generatif)
melalui pembentukan sel kelamin jantan dan betina oleh alat - alat kelamin
(gametangium). Gametangium jantan (anteridium) menghasilkan sel telur (ovum).
Seperti halnya tumbuhan lumut, tumbuhan paku mengalami metagenesis (pergiliran
keturunan). Metagenesis ini dibedakan antara paku homospora dengan heterospora
c) Peranan Tumbuhan Dalam Kehidupan
Beberapa jenis tumbuhan paku bermanfaat bagi kehidupan manusia. Di bawah
ini contoh pemanfaatan tumbuhan paku oleh manusia.
(1) Dipelihara sebagai tanaman hias, misalnya: Plalycerium bifurcalum (paku tanduk
rusa). Asplenium sp. (paku sarang burung), Adiantum sp. (suplir), dan Selaginella
sp. (paku rane).
(2) Penghasil bahan obat - obatan, misalnya: Aspidium sp., Dryopteris filis mas, dan
Lycopodium clavatum.
(3) Sebagai sayuran, misalnya: Marsilea crenata (semanggi) dan Pteridium aquilium.
(4) Sebagai bahan pupuk hijau, misalnya: Azolla pinnata; paku ini bersimbiosis
dengan ganggang hijau - biru Anabaena azollae dalam memfiksasi nitrogen bebas.
(5) Sebagai salah satu bahan dalam membuat karangan bunga, misalnya Lycopodium
cernuum.
Skema pergiliran turunan paku yang homospore dapat di gambarkan sebagai
berikut.
Spora
Protalium
Anteridium Arkegonium
Spermatozoid Sel telur
Zigot
Tumbuhan Paku (Sporofit)
Sporofit
Sporangium
Spora
dst
Skema pergiliran turunan paku yang homospore dapat di gambarkan sebagai
berikut.
Mikrospora Makspora
Protalium Jantan Protalium Betina
Anteridium Arkegonium
Spermatozoid Sel telur
Zigot
Tumbuhan Paku
Mikrosporofil Makrosporofil
Mikrosporangium Makrosporangium
Mikrospora Makrospora
dst dst
Skema pergiliran turunan paku peralihan dapat digambarkan sebagai tampak
pada gambar di bawah.
Spora Jantan Spora Betina
Protalium Jantan Protalium Betina
Anteridium Arkegonium
Spermatozoid Sel telur
Zigot
Tumbuhan Paku (Sporofit)
Sporangium
Spora Jantan Spora Betina
dst dst
LATIHAN
Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai materi di atas, silakan kerjakan
latihan - latihan berikut ini!
1. Mengapa makhluk hidup dikelompokkan?
2. Bagaimana cara mengelompokkan atau mengklasifikasi makhluk hidup?
3. Apa yang Anda ketahui tentang tingkatan klasifikasi?
4. Carilah tumbuhan eceng gondok, pacar air, cemara, ri\umput teki dan suplir. Tentukanlah
kelompoknya, dengan menggunakan kunci determinasi pada bagian 3.B.
5. Antibiotika penisilin banyak digunakan untuk memberantas penyakit akibat infeksi oleh
mikroba pada manusia. Jelaskan mengapa jika menggunakan antibiotik harus dihabiskan
sesuai dengan anjuran dokter?
Rambu - rambu jawaban
Setelah Anda menjawab pertanyaan - pertanyaan tersebut, Anda dapat mencocokkan
hasil jawaban Anda dengan pedoman di bawah ini.
1. Makhluk hidup yang hidup di bumi khususnya di daerah tropis sangat bervariasi,
sehingga hampir mustahil untuk mengenal semua jenis - jenisnya. Dengan
mengelompokkannya kita akan lebih mudah mengenal kelompok - kelompok.
2. Makhluk hidup dikelompokkan dengan memperhatikan banyak sedikitnya perbedaan dan
kesamaan ciri yang ada.
3. Tingkatan klasifikasi menunjukkan kedudukan kelompok - kelompok secara vertikal
berdasarkan keinklusifan ciri yang dimiliki masing - masing kelompok. Kelompok
dengan ciri umum atau lebih inklusif menduduki “tempat” lebih tinggi (superordinat)
yang kurang inklusif menduduki “tempat” lebih rendah (subordinat). Kelompok yang
setara biasanya merupakan pelengkap kelompok lainnya. Urutan tingkatan klasifikasi
makhluk hidup dari yang umum ke yang khusus, lihat urutan takson.
4. - Eceng gondok : tumbuhan berkeping satu.
- Pacar air : tumbuhan berkeping dua.
- Cemara : tumbuhan berbiji terbuka, coniverinae.
- Rumput teki : tumbuhan berkeping satu
- Suplir : tumbuhan paku
5. Antibiotika penisilin banyak digunakan untuk memberantas penyakit akibat infeksi oleh
mikroba pada manusia. Jelaskan mengapa jika menggunakan antibiotik harus
dihabiskan sesuai dengan anjuran dokter?
RANGKUMAN
Makhluk hidup yang ada di bumi ini sangat banyak dan beraneka ragam.
Hal ini dapat kita lihat dengan adanya berbagai jenis hewan dan tumbuhan.
Dalam bidang biologi, tumbuhan dan hewan menjadi objek studi manusia.
Mereka hidup di tempat yang berbeda, ada yang di air, di tempat kering, di pohon,
dan sebagainya. Setiap jenis tumbuhan dan hewan terdiri dari sejumlah individu,
sehingga seluruh jenis itu terdiri atas berjuta - juta individu. Antara jenis satu
dengan yang lain terdapat perbedaan - perbedaan, sehingga secara keseluruhan
tampak keanekaragaman yang sangat besar. Pada setiap jenis terdapat variasi
yang meliputi perbedaan bentuk, ukuran, umur, pola warna, jenis kelamin, dan
sebagainya. Keanekaragaman hayati ini tumbuh dan berkembang dari
keanekaragaman jenis, keanekaragaman genetika, dan keanekaragaman
ekosistem. Untuk menyederhanakan objek studi keanekaragaman makhluk hidup
diadakan klasifikasi, yaitu mengelompokkan makhluk hidup dengan cara mencari
keseragaman dalam keanekaragaman.
1. Dasar - Dasar Klasifikasi
Dasar yang dipakai untuk mengadakan klasifikasi adalah persamaan ciri atau
sifat baik morfologi, fisiologi, atau anatomi. Makin banyak persamaan makin
dekat kekerabatannya, makin sedikit persamaan makin jauh kekerabatannya.
Dalam tata nama makhluk hidup, disusun sderetan takson dan untuk setiap
tingkat takson diberi nama tertentu. Urutan takson dalam klasifikasi adalah
sebagai berikut.
Tumbuhan Hewan
- Kingdom Plantae - Kingdom Animalia
- Divisio (divisi) - Phyllum (filum)
- Classis (kelas) - Classis (kelas)
- Ordo (bangsa) - Ordo (bangsa)
- Familia (suku) - Familia (suku)
- Genus (marga) - Genus (marga)
- Spesies (jenis) - Spesies (jenis)
Pada tingkat takson ada tambahan sub, bila berada di bawah tingkatan, misalnya
subphylum, dan tambahan super, bila terdapat di atas tingkatan; misalnya
superfamilia.
2. Tata Nama
Untuk mencapai suatu kesamaan pengertian, maka Carolus Linnaeus
menciptakan suatu sistem pada setiap makhluk hidup yaitu dengan Sistem
Binomial Nomenclatur yang berarti bahwa nama setiap makhluk hidup terdiri
atas dua kata yang dilatinkan. Kata pertama menunjukkan genus yang
penulisannya dimulai dengan huruf besar, sedang kata kedua merupakan
penunjuk spesies atau epitheton yang penulisannya dimulai dengan huruf
kecil.
3. Virus dan Monera
A. Virus
Sifat - sifat Virus
Ilmu yang mempelajari tentang virus disebut virology. Arti kata virus
adalah racun. Ciri – ciri vrm antara lain berukuran sangat kecil dan hanya
dapat dilihat dengan mikroskop electron. Virus hanya dapat berkembang
biak di dalam sel atau jaringan yang hidup. Bentuk virus ada yang kotak,
bulat, ada pula yang seperti huruf T, dan jarum. Susunan tubuh virus
terdiri dari DNA atau RNA dan ekor yang terdiri dari leher, lempeng ekor,
dan serat ekor. Bakteriofage atau fage adalah virus yang menyerang
bakteri, virus ini berbentuk huruf T.
Peranan Virus dalam Kehidupan Manusia
Sebagian besar virus merugikan karena dapat menimbulkan berbagai macam
penyakit, baik pada manusia, ternak, atau tanaman budidaya. Macam -
macam penyakit yang disebabkan oleh virus.
1) Pada manusia : polio, cacar, campak, influenza, trakom, rabies, AIDS.
2) Pada hewan : tetelo/NCD (pada ayam), penyakit kuku, dan kulit ternak
3) Pada tanaman : CVPD yang menyebabkan kerusakan pembuluh kulit
Jeruk, tungro yang menyerang tanaman padi, TMV
yang menyebabkan penyakit mozaik pada daun tembakau
B. Monera
Meliputi makhluk hidup yang sangat sederhana, termasuk di dalamnya adalah
bakteri dan ganggang hijau biru.
1) Bakteri
Sifat - sifat Bakteri
Ilmu yang mempelajari tentang bakteri disebut bakteriologi. Arti kata
bakteri adalah batang. Ciri - ciri bakteri, antara lain bersel satu dan bersifat
prokarion yang artinya tidak mempunyai dinding inti. Pada umumya tidak
berklorofil dan berkembang biak dengan membelah diri.
2) Ganggang Hijau Biru
Ciri - ciri dan sifat ganggang hijau biru yaitu bersel satu, selaya bersifat
prokariotik, tidak mempunyai kloroplas, sedangkan klorofil tersebar pada
plasma. Ganggang hijau biru bersifat ototrof yaitu dapat menyusun
makanannya sendiri melalui fotosintesis. Pigmen yang terdapat dalam sel
berbagai ganggang adalah fikoeretrin, klorofil, karotin dan fikosianin.
Pigmen fikosianin menunjukkan warna biru, karotin warna kuning dan
fikoeretrin adalah warna merah. Adanya fikosianin menyebabkan
ganggang hijau biru mempunyai warna yang khas yaitu hijau kebiru -
biruan.
3) Tumbuhan Tingkat Rendah
Secara umum tumbuhan dapat dibagi menjadi Cryptogamae (tumbuhan
rendah) dan Phanerogamae (tumbuhan tinggi). Tumbuhan rendah
(Cryptogamae) meliputi Thallophyta, Bryophyta dan Pteridophyta.
Thallophyta adalah tumbuhan yang tidak mempunyai akar, batang dan
daun sejati, terdiri dari Thallophyta yang tidak berklorofil contoh jamur
(Fungi) dan Thallophyta yang berklorofil contoh ganggang (alga).
a. Jamur
Jamur mempunyai ciri - ciri antara lain: bersel satu atau bersel banyak.
Tidak berklorofil, hidup sebagai parasit atau saprofit, bersifat
eukariotik, tubuh tersusun atas benang - benang yang disebut hifa.
Kumpulan hifa membentuk jaringan benang yang disebut miselium.
Dinding sel jamur terdiri dari zat kitin (kecuali Oommycotina),
reproduksi secara aseksual dengan membentuk tunas, fragmentasi,
konidia, dan zoospora. Sedangkan secara seksual dengan askospora,
basidiospora, zigospora.
b. Ganggang (Alga)
Ganggang, bentuk dan sifatnya adalah belum mempunyai akar, batang
dan daun sejati (Thallophyta), habitat air tawar, air laut, dan ditempat
lembap. Berdasarkan figmentasinya ganggang dibedakan menjadi
ganggang hijau (Chlorophyceae), ganggang keemasan
(Chrysophyceae), ganggang coklat (Phaeophyceae) dan ganggang
merah (Rhodophyceae).
c. Lumut
Ciri - ciri lumut, antara lain sebagai berikut. Bersel banyak dan
berklorofil. Dalam hidupnya mengalami metagenesis atau pergiliran
keturunan, yaitu adanya gametofit dan sporofit, alat kelamin betina
disebut arkegonium, alat kelamin jantan disebut anteridium. Lumut
terdiri dari Musci (lumut daun) dan Hepaticae (lumut hati), habitat di
tempat yang lembap dan basah. Bagian - bagian pada sporangium
antara lain sebagai berikut.
d. Tumbuhan Paku
Ciri - ciri Pteridophyta, antara lain sebagai berikut: sudah mempunyai
akar (serabut), batang, dan daun sejati. Terdapat berkas pengangkutan
berupa floem dan xilem, terjadi metagenesis, daun penghasil spora
disebut sporofil. Sporangium berkelompok membentuk sorus, tiap
sporangium mempunyai sederetan sel - sel berbentuk cincin yang
disebut annulus.
Berdasarkan spora yang dihasilkan, tumbuhan paku dibedakan
menjadi tiga macam sebagai berikut.
a. Paku homospora/isospor: menghasilkan spora yang sama besar dan
jenisnya.
Contoh: Lycopodium sp. (paku kawat).
b. Paku heterospor: menghasilkan dua macam spora yaitu
makrospora (jenis betina) dan mikrospora (jenis jantan).
Contoh: Marsilea crenata (semanggi), Selaginella sp. (paku rane)
c. Paku peralihan: menghasilkan spora yang bentuk dan ukurannya
sama, tetapi jenis berbeda.
Contoh: Equisetum debile (paku ekor kuda).
TES FORMATIF 1
Petunjuk : Pilihlah salah satu jawaban yang dianggap paling tepat.
1. Urutan kelompok (takson) dalam klasifikasi hewan dari yang paling rendah
hingga ke takson yang tertingkat adalah ...
A. spesies-genus-famili-ordo-kelas-filum
B. kelas-filum-ordo-famili-genus-spesies
C. kelas-filum-ordo-famili-genus-spesies
D. spesies-famili-genus-ordo-kelas-filum
E. spesies-ordo-genus-famili-kelas-filum
2. Nama ilmiah lada adalah Piper nigrum, sedang nama ilmiah sirih adalah piper
betle. Hal ini berarti lada dan sirih ...
A. spesies sama, genus berbeda D. spesies sama, genus sama
B. genus sama, famili berbeda E. spesies, genus, dan famili berbeda
C. genus sama, spesies berbeda
3. Carolus Linnaeus disebut bapak klasifikasi karena .....
A. menciptakan klasifikasi 5 kingdom
B. menciptakan sistem binomial nomenclature
C. mendasarkan klasifikasi dari struktur benang sari
D. mengadakan kongres Internasional tentang klasifikasi
E. memperkenalkan sistem filogenetik
4. Jika jamur dan ganggang pada Lichenes terpisah, maka ganggang dapat hidup
mandiri, sedangkan jamur tidak dapat. Hal ini karena ganggang ....
A. mampu hidup secara saprofit
B. mampu hidup secara heterotrof
C. mampu berkembang biak dengan membelah diri
D. mampu berfotosintesis
E. mampu menguraikan zat organisme menjadi zat anorganik
5. Adonan roti yang ditaburi sejenis ragi akan mengembang, jika ragi aktif
menghasilkan .....
A. alkohol D. oksigen
B. gula dan alkohol E. karbon dioksida
C. oksigen dan alkohol
6. Hubungan yang benar antara jenis jamur dan manfaatnya adalah .......
Jamur Manfaat
A.
B.
C.
D.
E.
Aspergillus flavus
Penicillium camemberti
Penicillum notatum
Saccharomyces cerevisae Monnilia
sitophyla
penghasil penisilin
untuk membuat keju
untuk membuat roti
untuk membuat kecap
untuk membuat oncom
7. Perbedaan antara lumut dan tumbuhan paku adalah ......
A. lumut dapat berfotosintesis, tumbuhan paku tidak
B. lumut berdaun semu, tumbuhan paku berdaun sejati
C. lumut mengalami metagenesis, tumbuhan paku tidak
D. lumut berbatang semu, tumbuhan paku berbatang sejati
E. lumut berakar semu, tumbuhan paku berakar sejati.
8. Untuk pengembangbiakan mikroorganisme di laboratorium digunakan medium
agar - agar yang bahannya dibuat dari ganggang ......
A. Eucheuma D. Ulva
B. Sargassum E. Chlorella
C. Navicula
9. Spora paku yang jatuh di tempat yang sesuai akan tumbuh menjadi ......
A. protonema D. sporogonium
B. protolium E. tanaman paku
C. sporofil
10. Perbedaan pokok antara bakteri dan ganggang hijau biru adalah ......
A. bakteri umumnya heterotrof, ganggang hijau biru autotrof
B. bakteri tak bergerak, ganggang hijau biru bergerak
C. bakteri tak bermembran inti, ganggang hijau biru bermembran inti
D. bakteri bersimbiosis, ganggang hijau biru tidak
E. bakteri dapat membelah, ganggang hijau biru tidak
Cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban Tes Formatif 1 yang
terdapat di bagian akhir modul ini. Hitunglah jawaban Anda yang benar. Kemudian,
gunakan rumus di bawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap
materi Kegiatan Belajar 1.
Rumus:
Jumlah jawaban Anda yang benar
Tingkat penguasaan = × 100%
10
Arti tingkat penguasaan yang Anda capai:
90 - 100% = baik sekali
80 - 89% = baik
70 - 79% = cukup
< 69% = kurang
Apabila Anda mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat
meneruskan dengan Kegiatan Belajar 2. Bagus! Akan tetapi, apabila tingkat
penguasaan Anda masih di bawah 80%, Anda harus mengulangi Kegiatan Belajar 1,
terutama bagian yang belum Anda kuasai.
TUMBUHAN TINGKAT TINGGI (Phanerogamae)
PENGANTAR
Anda perhatikan perbedaan selengkapnya antara tumbuhan tingkat rendah
dengan tumbuhan tingkat tinggi berikut ini. Seperti telah diutarakan dalam uraian
tumbuhan tingkat rendah, bahwa secara umum tumbuhan dapat dibagi menjadi
tumbuhan rendah (Cryptogamae) dan tumbuhan tingkat (Phanerogamae). Reproduksi
dari kedua tumbuhan tersebut dapat dilakukan secara vegetatif dan generatif
Phanerogamae dalam penggolongan (taksonomi) tumbuhan termasuk ke
dalam divisi spermatofita (tumbuhan berbiji) atau antofita (tumbuhan berbunga).
Spermatofita ini meliputi semua tumbuhan yang menghasilkan biji, maka dalam
pengklasifikasian berdasarkan letak bakal biji atau bijinya, Spermatofita dibagi
menjadi dua sub divisio yaitu gymnospermae (tumbuhan berbiji terbuka) dan
Angiospermae (tumbuhan biji tertutup). Kedua subdivisio tersebut mempunyai cara
reproduksi generatif yang berbeda, terutama dalam cara pembuahannya. Pembuahan
pada gymnospermae disebut pembuahan tunggal, sedangkan pada Angiospermae
disebut pembuahan ganda.
1. Gymnospermae
Gymnospermae adalah tumbuhan berbiji terbuka, disebut demikian karena
memang bijinya tidak dibungkus oleh daun buah (karpelum=carpelium) sehingga
terlihat dari luar. Pernahkah saudara melihat pohon pakis haji, melinjo atau pinus?
Apakah Anda lihat dari luar? Tahukah saudara mana yang disebut “bunga” pada
tumbuhan tersebut? Tumbuhan gymnospermae mempunyai bunga jantan dan
bunga betina yang terpisah. Bunga jantan dan bunga betian tersebut mungkin
terdapat dalam pohon yang berbeda (berumah dua) tetapi mungkin terdapat dalam
satu pohon (berumah satu) seperti pohon pinus. Bunga jantan menghasilkan
serbuk sari yang terletak di dalam kotak spora dan bunga betina menghasilkan sel
telur yang terletak di dalam bakal biji ( ovulum).
KEGIATAN
BELAJAR 2
Gymnospermae merupakan tumbuhan yang juga memiliki jaringan pembuluh,
yaitu xilem dan floem. Saudara tentu pernah mendengar istilah Tracheophyta.
Tracheophyta adalah nama kelompok tumbuhan yang memiliki berkas pembuluh atau
berkas pengangkut yaitu xilem dan floem. Kelompok tumbuhan Tracheophyta
meliputi tumbuhan paku, Gymnospermae dan Angiospermae.
Gymnospermae mempunyai beberapa ordo, meliputi 3 ordo yaitu ordo
Pteridospermae, Bennettiales, dan Cordaitales. Semuanya telah punah dan menjadi
fosil. Sedangkan 4 ordo lagi merupakan gymnospermae masa kini yaitu ordo
Cycadales, Ginkgoales, Coniferales, Gnetales.
A. Ciri - ciri dan contoh ordo gymnospermae yang masih ada adalah sebagai berikut:
1) Cycadales
Ordo ini beranggotakan sembilan genus yang masih hidup sampai sekarang dan
meliputi sekitar 100 spesies. Meskipun tumbuhan ini tidak ditemukan dalam fosil
tetapi diduga sudah muncul pada jaman Trias sampai Kapur Awal.
Tanda - tanda khas golongan ini adalah batang tidak bercabang, daun -
daun majemuk tersusun sebagai tajuk di puncak pohon. Cycadales ditemukan baik
di tropika maupun subtropika, misalnya Zamia dan cycas rumphi.
2) Ginkgoales
Anggota ordo ini hanya satu spesies yaitu Ginkgobiloba. Tumbuhan ini
merupakan tumbuhan asli dataran Cina. Tinggi pohon dapat mencapai 30 m, daun
berbentuk kipas, mudah gugur, dan berumah dua (serbuk sari) dan bakal biji
dihasilkan oleh individu yang berlainan. Berdasarkan bukti fosil , Ginkgo
diperkirakan telah hidup sejak jaman jura (181 juta tahun yang lalu).
3) Coniferales
Angota Coniferales merupakan tumbuhan ‘evergreen’ (selalu hijau). Jenis - jenis
yang terkenal misalnya Agathis, Pinus, Cupressus, Araucaria. Aequpia,
Juniperus, Taxus.
Coniferales artinya tumbuhan pembawa kerucut, karena alat reproduksi
jantan dan betina berupa strobilus yang berbentuk kerucut. Ada dua strobilus,
yaitu strobilus biji atau strobilus betina dan strobilus serbuksari atau strobilus
jantan.
4) Gnetales
Anggota Gnetales berupa perdu, liana (tumbuhan pemanjat0 dan pohon. Daun
berhadapan, dengan urat daun menyirip seperti tumbuhan dikotil. Pada xilem
terdapat trakea. Strobilus tidak berbentuk kerucut. Anggota Gnetales yang sangat
terkenal misalnya melinjo (Gnetum gnemon). Daun muda, bunga dan biji melinjo
dapat disayur, biji dapat dibuat emping, kulit kayu dapat dipakai sebagai benang
jala atau bahan kertas.
Peranan Gymnospermae
Gymnospermae memiliki peranan yang penting bagi manusia. Gymnospermae
merupakan tanaman purba yang indah dan perlu dilestarikan. Kayu Pinus merupakan
bahan pembuat kertas, kerajinan, dan getahnya digunakan sebagai bahan pembuat
terpentin. Ginkgo biloba merupakan tanaman yang digunakan sebagai bahan untuk
obat dan kosmetik.
Gymnospermae merupakan tumbuhan biji yang bijinya tidak terbungkus bakal
buah. Ordo yang masih ada yaitu Cycadales, Ginkgoales, Coniferales, Gnetales.
B. Reproduksi Generatif pada Gymnospermae
Tumbuhan yang biasa digunakan untuk mempelajari reproduksi pada
gymnospermae adalah pinus. Tumbuhan ini merupakan tumbuhan tinggi berkayu dan
mempunyai daun yang berbentuk jarum. Tumbuhan ini merupakan sporofitnya
mempunyai strobilus dengan spongarium - spora di dalamnya. Pinus mempunyai
mikrotobilus (strobilus jantan) dengan dengan mikrospora didalamnya dan
megastrobilus (strobilus betina) dengan sel telur yang terletak di dalam biji.
Mikrostrobilus ukurannya kecil, merupakan kumpulan dari mikrosporofil
(daun penghasil spora yang kecil). Tiap - tiap mikrosporofil mempunyai 2 buah
microsporangium atau kantung sari. Pada microsporangium ini melalui pembelahan
reduksi mikrospora - mikrospora atau butir - butir serbuk yang haploid.
Megastrobilus ukurannya besar, dibentuk pada bagian ujung cabang,
merupakan kumpulan dari megasporofil (daun penghasil spora yang besar). Tiap –
tiap Megasporofil mempunyai 2 buah bakal biji (ovulum) atau megasporangium
dengan suatu dinding tipis yang disebut nuselus (nucellus). Nuselus ini ditutupi oleh
suatu pelindung integument yang mempunyai celah atau lubang kecil. Celah tersebut
dinamakan mikrofil (mikro = kecil, fil = lubang). Di dalam megasporangium sebuah
megasporasit akan mengalami pembelahan reduksi membentuk 4 buah megaspora,
akan tetapi 3 buah megaspora mengalami degenerasi (penyusutan). Megaspore yang
satu lagiberkembang menjadi sebuah gametofit betina kecil yang tertutup di dalam
megasporangium. Arkegonium dengan sel - sel telurnya di bentuk pada bagian ujung
gametofit ke arah mikrofil. Bila telah cukup masak butir - butir serbuk akan
disebarkan oleh angina dan menempel pada mikrofil karena adanya semacam zat
perekat yang dikeluarkan dari bagian mikrofil.
Butir serbuk tumbuh menjadi buluh serbuk menembus nuselus. Di dalam
buluh serbuk tersebut dibentuk dua buah inti sperma (inti generatif) yang berfungsi
untuk membuahi sel telur, dan inti buluh serbuk (inti vegetatif) yang berfungsi
sebagai penunjuk jalan pertumbuhan buluh serbuk. Buluh serbuk dengan seluruh
isinya merupakan gametofit jantan. Ketika buluh serbuk mencapai arkegonium, inti
sperma akan membuahi sel telur yang selanjutnya akan berkembang menjadi zigot
dan akhirnya menjadi embrio. Embrio ini akan memperoleh makanan dari gametofit
betina yang sekarang disebut sebagai endosperma atau sebagai biji yang banyak
mengandung cadangan makanan. Di bagian luar integument menebal dan mengeras
menjadi kulit biji yang membatasi suplai air dan membuat embrio menjadi dalam
keadaan istirahat (dorman). Bila biji tersebut kita tanam, maka akan tumbuh menjadi
tumbuhan pinus yang baru. Dengan hanya terjadinya satu kali pembuahan yaitu sel
telur yang dibuahi oleh inti sperma, maka pembuahan ini disebut pembuahan tunggal.
2. Angiospermae
Angiospermae merupakan tumbuhan berbiji tertutup karena bijinya ditutupi
oleh karpelum sehingga tidak dapat dilihat dari luar. Tumbuhan ini mempunyai
struktur alat reproduksi berupa bunga dan biji yang dibentuk secara tertutup di dalam
ovarium (bakal buah).
Penyerbukan umumnya tidak tergantung lagi pada angina, tetapi dilakukan
oleh serangga atau hewan - hewan lainnya. Angiospermae merupakan tumbuhan yang
dominant saat ini. Tumbuhan ini banyak ditemukan disemua daratan di dunia. Ada
banyak faktor yang menentukan sehingga Angiospermae terdapat dimana - mana.
Dimana. Diantaranya adalah, (1) mampu beradaptasi dan bereproduksi di segala
lingkungan, (2) membentuk buah, bunga dan biji.
Angiospermae memiliki pembuluh xilem dan floem. Anggota Angiospermae
di antaranya hidup sebagai pohon, perdu, semak, tumbuhan merambat, herba.
Hidupnya ada yang semusim, tahunan, sukulen tumbuhan yang hidup di daerah
kering, adaptasinya dengan mereduksi daun, misalnya kaktus. Ciri utama yang
membedakan Angiospermae dengan kelompok tumbuhan yang lain adalah adanya
bunga dengan bakal biji yang terletak di dalam bakal buah. Bunganya ada yang
tunggal, ada yang bergerombol, dan bagian - bagiannya sangat kompleks. Bunga
berfungsi menghasilkan buah dan biji. Jika bakal biji dibuahi menjadi biji, maka bakal
buah berkembang menjadi buah. Angiospermae dibagi menjadi dua kelas, yaitu
Magnoliopsida (Dikotiledon) dan Liliopsida (Monokotiledon). Klasifikasi
Angiospermae menjadi dikotiledon dan monokotiledon didasarkan sejumlah
perbedaan, yaitu ciri - ciri vegetatif (batang, daun, akar), struktur bunga, dan biji.
a) Kelas Magnoliopsida (Dikotiledon)
Dikotil bercirikan adaya dua kotiledon atau dua daun lembaga atau kotil pada biji.
Daun - daun memiliki pertualangan menjari atau menyirip. Batang memiliki
cambium yang berguna dalam pertumbuhan sekunder (pertumbuhan melebar)
serta memiliki pembuluh xilem dan floem yang tersusun dalam lingkaran. Jumlah
bagian - bagian bunga kelipatan empat atau lima, misalnya 5 daun kelopak (sepal),
5 daun mahkota (petal), 10 benang sari (stamen), 5 daun bakal buah (karpel).
Berikut ini kita sajikan beberapa famili dengan beberapa contoh tumbuhnya.
1) Magnoliaceae
Anggota famili ini berupa pohon atau perdu, dan bunganya cukup menarik.
Misalnya cempaka putih (Magnolia grandiflora), cempaka ambon (Magnolia
figo), Liriodendron.
2) Ranunculaceae
Anggota Ranunculaceae misalnya Clematis faniculata yang banyak dipakai
sebagai tanaman hias. Jinten hitam (Nigella sativa) untuk bumbu dapur.
Delphidium dipakai sebagai bunga potong. Jukut (Drymaria corduta dan D.
hirsute) hidup di pagar, sepanjang sungai, tempat lembap, banyak dipakai sebagai
obat cuci perut dan obat bisul.
3) Papaveraceae
Misalnya deruju atau celangkringan (Argemone mexicana) dan Papaver
somniverum.
4) Cruciferae
Crucuferae (baca: Krusifere) misalnya kubis (Brassica oleracea), sawi (B.
rugosa), lobak (Raphanus sativus), sawi tanah (Nasturtium heterophyllum).
5) Rosaceae
Anggota famili Rosaceae (baca: rosase-e) banyak kita kenal, misalnya mawar
(Rosa hybrida), apel (Malus sylvestris), apricot (Prunus armeniaca, P. domestica),
pir (Pyrus commnunis), Rubus, dan arbei (Fragaria chiloensis).
6) Leguminosae
Famili Leguminosae (baca: leguminose) disebut polong - polongan misalnya
flamboyant (Delonix regia), akasia (Acacia farnesiana), tuba (Derris
microphylla), kembang merak (Caesalpinia pulcherrima), daun kupu - kupu
(Bauhinia purpurea), kaliandra (Calliandra brevipes), kembang telang (Clitoria
ternatea), Cassia alata, jengkol (Pithecolobium lobatum), lamtoro (Leucena
glauca), petai (Parkia speciosa), asam (Tamarindus indica), juga kacang tanah,
ercis, dan buncis.
7) Malvaceae
Misalnya kembang sepatu (Hibiscus rosasinensis, H. hybridus, H. venustus),
kapas (Gossypium obtusifolium).
8) Cataceae
Yang masuk dalam famili ini adalah semua kelompok kaktus, yang mencapai
hampir 1500 jenis. Misalnya Cerus jamacaru, Opunthia monacantha, Epiphyllum,
Perescia, Ferocactus.
9) Umbelliferae
Misalnya ketumbar (Coriandrum sativum), jinten (Carum arvi), seledri (Apium
graveoleus), adas (Foeniculum vulgare), jinten putih (Cuminum cyminum), tikim
(Centella asiatica).
10) Labiatae
Anggota famili ini banyak menghasilkan minyak aromatik, misalnya daun poko
(Mentha arvensis) yang mengandung menthol, nilam atau dilem (Pogostemon
cablim), lavender (Lavandula officinalis), Coleus ambonicus, kumis kucing
(Orthosipsiphon grandiflorus).
11) Solanaceae
Contoh yang paling umum adalah kentang (Solanum tuberosum), tomat
(Lycopersicon esculentum), terung (Solanum melongena), cabai (Capsicum),
tembakau (Nicotiana tabacum), Petunia hybrida, kecubung (Datura fastuosa),
Atropa belladonna (bahan obat atropin).
12) Compositae
Famili ini memiliki anggota yang paling banyak, misalnya bandotan (Ageratum),
selada (Lactuca sativa), Sonchus arvensis, Chrysanthemum, Dahlia, Solidago,
bunga matahari (Helianthus annus), Arthemisia, Gerbera, Zinnia, Aster.
b) Kelas Liliopsida (Monokotiledon)
Monokotil mencakup sekitar 40 famili dengan sekitar 50.000 spesies. Beberapa
anggota monokotil berupa pohon (misalnya kelapa), namun kebanyakan adalah
herba semusim atau tahunan. Ciri utama tumbuhan monokotil adalah memiliki
kotiledon tunggal atau daun lembaga tunggal. Batang bagian atas tidak bercabang
atau bercabang sedikit, dan biasanya daunnya berpelepah. Daunnya berupa daun
tunggal, kecuali pada palma (kelapa, palem). Tulang daun umumnya sejajar.
Jaringan pembuluh (xilem dan floem) pada batang dan akar tersusun tersebar, dan
tidak berkambium. Bunga monokotil memiliki bagian - bagian dengan kelipatan 3,
misalnya 3 sepal, 3 petal, 6 stamen, 3 karpel. Pada umumnya bunga tidak
beraturan bentuknya dan warnanya tidak mencolok.
Beberapa famili penting antara lain:
1) Liliaceae
Contoh umum: lili (Lilium), asparagus (Asparagus cooperi), tumbuhan merambat
A. officinalis, kembang sungsang (Gloriosa superba), agave (Agave sisalana),
bawang besar (Allium cepa), bawang merah (A. ascolonicum), bawang putih (A.
sativum).
2) Palmae
Misalnya kelapa (Cocos), kurma (Phoenix).
3) Gramineae
Misalnya, padi, gandum, rumput, bamboo.
4) Orchidaceae
Disebut juga keluarga anggrek. Beberapa contoh Orchidaceae ialah anggrek
Cattleya, Dendrobium, Phalaenopsis, Arundina, Vanda, Epidendrum, Laelia,
Oncidium, dan vanili (Vanilla planifolia).
LATIHAN
Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai materi di atas, silakan kerjakan
latihan - latihan berikut ini!
1. Jelaskan perbedaan ciri antara gymospermae dengan Angiospermae?
2. Tuliskan perbedaan ciri morfologi dan anatomi monokotil dan dikotil mengenai :
kotiledone (keeping lembaga), akar, batang, pertulangan daun?
3. Mengapa tumbuhan gymnospermae disebut sebagai tumbuhan berbiji terbuka,
jelaskan!
Rambu - rambu jawaban
Setelah Anda menjawab pertanyaan - pertanyaan tersebut, Anda dapat mencocokkan
hasil jawaban Anda dengan pedoman di bawah ini.
1. Perbedaan ciri gymnospermae dengan Angiospermae
Perbedaan
gymnospermae Angiospermae
1. Daunnya sempit dan kaku, ada yang
berdaun seperti jarum.
2. Bakal biji terletak pada daun buah
yang disebut strobilus (betina)
sedang daun yang menghasilkan
serbuk sari disebut strobilus (jantan)
yang berbentuk kerucut.
3. Tidak berbunga sejati. Biji tidak
terdapat pada bunga karena belum
mempunyai perhiasan bunga dan
putik.
1. Daunnya pipih, lebar dengan susunan
tulang daun bervariasi (menjari,
menyirip, sejajar, dan melengkung).
2. Bakal biji tidak tampak, terbungkus
dalam suatu badan yang berasal dari
daun buah yaitu putik. Maka
tumbuhan disebut tumbuhan berbiji.
3. Sudah mempunyai bunga yang
sesungguhnya (menurut pengertian
sehari - hari).
2. Perbedaan ciri morfologi dan anatomi monokotil dan dikotil
No. Monocotyledonae Dicotyledonae
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Kotiledon pada setiap biji
terdapat satu buah.
Akarnya tersusun dalam sistem
akar serabut.
Akar dan batang tidak
berkambium.
Susunan tulang daun sejajar atau
melengkung.
Jumlah bagian bunga tiga atau
kelipatannya.
Ujung akar dan batang lembaga
dilindungi oleh koleorhiza.
Kaliptra mempunyai kaliptrogen.
- Kotiledon setiap biji dua buah.
- Akar tersusun dalam sistem akar
tunggang.
- Akar dan batang berkambium.
- Susunan tulang daun menyirip atau
menjari.
- Jumlah bagian bunga empat atau lima
atau kelipatannya.
- Tidak mempunyai pelindung.
Tidak mempunyai kaliptrogen.
3. gymnospermae disebut Tumbuhan berbiji terbuka, karena bakal biji tumbuhan ini
tidak tertutup oleh daun buah (putik).
RANGKUMAN
1). Tumbuhan Tinggi (Phanerogamae)
Meliputi divisio Spermatophyta. Spermatophyta merupakan tumbuhan
berbunga dan menghasilkan biji sebagai alat berkembang biak.
Spermatophyta meliputi dua subdivisio, yaitu sebagai berikut.
(1) Subdivisio Gymnospermae (Tumbuhan Berbiji Terbuka)
Berakar tunggang, daun sempit, tebal, dan kaku. Batang dan akar
berkambium. Akar berkaliptra, batas antara ujung akar dan kaliptra tidak jelas.
Gymnospermae, terdiri atas beberapa kelas.
(b) Kelas Cycadinae, contoh; Cycas rumphii (pakis haji).
(c) Kelas Coniferinae, contoh; Araucaria cunninghami.
(d) Kelas Gnetinae, contoh; Gnetum gnemon.
(2) Subdivisio Angiospermae (Tumbuhan Berbiji Tertutup)
Terdiri atas dua kelas, yaitu monocotyledonae dan dicotyledonae.
Perbedaan ciri morfologi dan anatomi monocotyledonae dan dicotyledonae.
No. Monocotyledonae Dicotyledonae
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Kotiledon pada setiap biji terdapat
satu buah.
Akarnya tersusun dalam sistem akar
serabut.
Akar dan batang tidak berkambium.
Susunan tulang daun sejajar atau
melengkung.
Jumlah bagian bunga tiga atau
kelipatannya.
Ujung akar dan batang lembaga
dilindungi oleh koleorhiza.
Kaliptra mempunyai kaliptrogen.
- Kotiledon setiap biji dua buah.
- Akar tersusun dalam sistem akar
tunggang.
- Akar dan batang berkambium.
- Susunan tulang daun menyirip atau
menjari.
- Jumlah bagian bunga empat atau lima
atau kelipatannya.
- Tidak mempunyai pelindung.
- Tidak mempunyai kaliptrogen.
Kelas monocotyledonae terdiri dari beberapa familia berikut ini.
(a) Poaceae/gramineae, contoh; Oryza sativa (padi), Zea mays (jagung).
(b) Liliaceae, contoh; Lilium longiflorum (lilia gereja), Gloriosa superba.
(c) Amaryllidaceae, contoh; Agave cantala (kantala).
(d) Zingiberaceae, contoh; Zhingiber officinale (jahe), Curcuma domestica
(kunyit).
TES FORMATIF 2
Petunjuk : Pilihlah salah satu jawaban yang dianggap paling tepat.
1. Tumbuhan yang termasuk golongan tumbuhan berbiji terbuka adalah ...
A. Lumut hati (Musci) D. Paku tanduk rusa
B. Pakis haji (Cycas tumphii) E. Ketela Pohon (Maninot sp)
C. Padi (Oryza sp)
2. Tumbuhan tinggi yang dapat membentuk senyawa N, adalah dari keluarga :
A. gramineae D. leguminoceae
B. rosaceae E. solanaceae
C. Malvaceae
3. Pohon pisang memiliki batang semu yang terdiri atas :
A. Kumpulan tangkai daun D. Kumpulan pelepah daun
B. Kumpulan helai daun E. Semua benar
C. Kumpulan batang daun
4. Monokotil dapat dibedakan dari dikotil berdasarkan ciri - ciri khas yang terdapat pada semua
struktur di bawah ini, kecuali :
A. Sifat haploid sel kelaminnya D. Jumlah bagian bunga
B. Susunan anatomi batangnya E. Keping lembaga / biji
C. Susunan akarnya
5. Berikut adalah ciri - ciri tanaman :
(1) biji berkeping tunggal (4) berakar tunggang
(2) biji berkeping dua (5) tulang daun sejajar
(3) berakar serabut (6) tulang daun menjari
Ciri - ciri tanaman dikotil ditunjukkan oleh nomor :
A. 2, 3 dan 6 D. 1, 4 dan 5
B. 1, 3 dan 5 E. 2, 4 dan 5
C. 2, 4 dan 6
6. Fungsi bunga pada Angiospermae adalah menghasilkan :
A. buah dan biji D. buah dan benang sari
B. putik dan benang sari E. biji dan putik
C. buah dan putik
7. Pohon damar (Agatis alba), pinus (Pinus mercusii) maupun pakis haji (Cycas rumpii) termasuk :
A. tumbuhan berkeping biji dua D. tumbuhan paku
B. tumbuhan berbiji tertutup E. tumbuhan berbiji terbuka
C. tumbuhan berkeping biji satu
8. Padi ada hubungannya dengan tebu dan dimasukkan dalam satu keluarga (famili) yang
sama yaitu :
A. gramineae D. liliaceae
B. palmae E. Leguminoceae
C. Orchidaceae
9. Tumbuhan yang mempunyai ciri - ciri bentuk tulang daun sejajar, berkeping biji satu,
berakar serabut, jumlah bagian - bagian bunga berkelipatan tiga adalah tumbuhan atau
bunga :
A. anggrek, kembang sepatu dan padi D. kembang sepatu, padi dan aster
B. anggrek, rumput dan padi E. aster, padi dan rumput
C. kembang sepatu, aster dan mawar
10. Dalam penggolongan (taksonomi) tumbuhan – tumbuhan Phanerogame termasuk ke
dalam divisio :
A. Thallophyta D. Pteridophyta
B. Bryophyta E. Phaeophyta
C. Spermatophyta
Cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban Tes Formatif 2 yang terdapat di
bagian akhir modul ini. Hitunglah jawaban Anda yang benar. Kemudian, gunakan rumus di
bawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi Kegiatan Belajar 2.
Rumus:
Jumlah jawaban Anda yang benar
Tingkat penguasaan = × 100%
10
Arti tingkat penguasaan yang Anda capai:
90 - 100% = baik sekali
80 - 89% = baik
70 - 79% = cukup
< 69% = kurang
Apabila Anda mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat meneruskan
dengan modul selanjutnya. Bagus! Akan tetapi, apabila tingkat penguasaan Anda masih di
bawah 80%, Anda harus mengulangi Kegiatan Belajar 2, terutama bagian yang belum Anda
kuasai.
KUNCI JAWABAN TES FORMATIF
FORMATIF 1
1) A
2) C
3) B
4) D
5) E
6) B dan E
7) E
8) A
9) B
10) A
FORMATIF 2
1) B
2) C
3) D
4) A
5) C
6) A
7) E
8) A
9) B
10) C
GLOSARIUM
 Aerob : bakteri (juga sel yang lain) yang melakukan pernapasan dengan
menggunakan oksigen bebas; proses pernapasannya disebut
pernapasan aerob.
 Akinet : sel yang mengalami penebalan dinding, ukurannya membesar dan
di dalamnya terdapat spora (endospora).
 Anaerob : bakteri (juga sel lain) yang melakukan pernapasan tanpa memer -
oksigen bebas; proses pernapasannya disebut dengan pernapasan
anaerob.
 Antigen : zat yang dapat menimbulkan respons kekebalan spesifik kepada
manusia dan hewan lainnya.
 Biakan murni : satu spesies bakteri yang ditumbuhkan pada media buatan.
 Biogas : gas yang dihasilkan oleh aktivitas bakteri.
 Eksoenzim : enzim yang dikeluarkan oleh sel dan beraksi di luar sel.
 Endospora : Spora yang dihasilkan di dalam sel.
 Endospora : spora yang terbentuk di dalam sel bakteri, berdinding tebal, tahan
(Spora dalam) kekeringan dan suhu, sebagai bentuk perlindungan terhadap kon -
disi lingkungan yang buruk; jika kondisi telah pulih, endospora
dapat tumbuh menjadi bakteri yang baru.
 Eukariotik : sel organisme yang bahan intinya diselubungi oleh membran inti.
 Fotoautotrof : sel yang dapat menyusun makanan (zat organik) dengan pertolo -
ngan energi cahaya; cara menyusun makanan itu dikenal sebagai
fotosintesis.
 Fragmentasi : pemutusan menjadi bagian - bagian kecil (fragmen - fragmen).
 Heterokista : sel yang ukurannya lebih besar dibandingkan dengan sel tetangga,
serta memiliki dinding sel yang lebih tebal; sel ini dapat menam -
bat nitrogen dari udara.
 Hormogonium : potongan - potongan benang - benang ganggang hijau biru seba -
Gai hasil fragmentasi.
 Kapsid : selubung protein luar dari virus.
 Kapsomer : salah satu unit protein yang dibentuk oleh kapsid.
 Kariogami : peleburan 2 gamet setelah peleburan sitoplasma.
 Kemoautotrof : sel yang dapat menyusun makanan (zat organik) dengan perto -
longan energi yang diperoleh dari reaksi kimia; cara menyusun
makanan itu dikenal sebagai kemosintesis.
 Konjugasi : proses pelekatan dua sel untuk memindahkan isi sel dari sel yang
satu ke sel yang lain.
 Patogen : organisme yang bersifat menimbulkan penyakit.
 Pembelahan biner : Tipe pembelahan sel pada organisme prokariota, yang menghasil
kan dua sel anak yang sama masing - masing mengandung salinan
“kromosom”.
 Bacteriophage/fag : virus yang menyerang bakteri.
 Sel inang : sel yang ditempati oleh organisme lain.
 Serum : dalam binatang atau manusia yang sudah mengandung antibodi.
 Vaksin : Zat cair yang mengandung patogen yang sudah lemah atau mati.
 Virion : Virus yang struktur tubuhnya lengkap, terdiri dari asam nukleat
dan selubung protein.
DAFTAR PUSTAKA
Cartono, 2005. Biologi Umum Untuk Perguruan Tinggi LPTK Bandung : Penerbit
Prisma Press.
Darmojo, H, 1991/1992. Pendidikan IPA I. Depdikbud. Dirjen Pendidikan Tinggi.
Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan.
Depdikbud, 1976. Biologi. SMA. Jilid - 1. Jakarta : PN Balai Pustaka.
Depdikbud, 1982. IPA. Jilid 5. PGSLP. Penataran Tertulis tipe B. Bandung : Pusat
Pengembangan Penataran Guru Tertulis.
Dirdjosoemarto, S, dkk, 1990. Pendidikan IPA 1. Buku 1. Modul 1 - 5 Jakarta :
Depdikbud.
Dwidjoseputro, D, 1982. Dasar - Dasar Mikrobiologi. Malang : Djambatan.
Karmana, O, 1986. Penuntun Pelajaran Biologi. Untuk SMA Kelas II A2. semester 3
& 4. Bandung : Ganeca Exact.
Kimball, Jw. Biologi. Jilid 3. Edisi kelima. Alih bahasa Soetarmi, S dan Sugiri, N.
Jakarta : Erlangga.
Soemarwoto, I, dkk, 1980. Biologi Umum I. High School. Green Version. Jakarta :
PT. Gramedia.
Pratiwi, D.A, dkk, 2000. Biologi. Untuk SMU Kelas I. Jilid I. Jakarta : Erlanggga.
Yekti, S, dkk, 2000. Biologi. LKS dan Evaluasi. Untuk SMU Kelas I. Vol 33 - 34.
Surakarta : PT. Pabelan.
Yudianto, SA, 1992. Pengantar Cryptogamae. Sistematika Tumbuhan Rendah.
Bandung : Tarsito.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar